Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Bhakti Abri, Kel. Kalijaga, Kec. Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat. |
Petilasan Sunan Kalijaga merupakan salah satu objek wisata religi dan sekaligus edukasi yang ada di Cirebon, Jawa Barat. Petilasan sendiri bisa diartikan sebagai rekam jejak seseorang singgah dari satu tempat ke tempat lain. Bukan hanya singgah tentunya, namun juga melakukan hal penting di tempat tersebut. Dalam hal ini kita membahas Sunan Kalijaga, berarti hal penting yang dimaksud adalah dalam hal penyebaran agama Islam.
Seperti yang diketahui, Sunan Kalijaga adalah salah satu Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di nusantara, terutama di wilayah Jawa. Beliau berhasil menyebarkan Islam dengan memadukan antara budaya dan kesenian pada saat itu. Raden Said, itulah nama kelahiran atau nama kecil dari tokoh agama yang merupakan putra dari Tumenggung Wilatikta ini.
Perjalanan penyebaran agamanya sangat panjang, bahkan banyak daerah yang disinggahi beliau. Salah satu petilasan yang akan kita bahas kali ini adalah yang ada di kota Cirebon, tepatnya berada di kecamatan Harjamukti. Banyak hal menarik yang akan dibahas di sini, beberapa diantaranya yang menjadikan kenapa objek wisata religi ini layak dikunjungi, meskipun hanya sesekali.
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Petilasan Sunan Kalijaga
Salah satu alasan kenapa Petilasan Sunan Kalijaga ramai dikunjungi adalah dari daya tariknya. Pengunjung di hari biasa memang tidak terlalu banyak, tetapi jumlahnya berlipat ketika hari tertentu dengan beberapa alasan berikut!
1. Situs Taman Kera Kalijaga
Petilasan kali ini termasuk salah satu yang unik dan bahkan dijadikan cagar budaya oleh pemerintah daerah Cirebon. Daya tarik pertama yakni adanya Situs Taman Kera Kalijaga. Sebelum memasuki lokasi petilasan, pengunjung yang datang harus melewati jalan dengan akses yang sudah baik.
Di bagian kanan dan kiri jalan dibatasi dengan sungai, masing-masing adalah Sungai Masjid dan Sungai Simandung. Setelah sungai merupakan kawasan hutan dengan luas sekitar 120 hektar. Di hutan Petilasan Sunan Kalijaga inilah tinggal kelompok monyet ekor panjang yang menjadi penghuni tetapnya. Monyet ini tidak mengganggu, dan bahkan ada yang mendekat hanya untuk meminta makanan.
Beredar cerita bahwa gerombolan monyet tersebut dulunya merupakan santri atau murid Sunan Kalijaga yang tidak patuh pada ajaran agama. Pada saat Solat Jumat, sang Sunan memerintahkan mereka untuk bersiap diri dan turut serta Solat berjamaah. Tetapi perintah beliau tidak ditanggapi, mereka melanjutkan bermain air dan mencari ikan di sungai.
Di dalam hati, Sunan Kalijaga bergumam bahwa orang yang tidak Solat sama saja dengan kera. Seketika itulah murid-murid yang tidak taat tersebut berubah menjadi kera. Bukan karena kutukan, hanya saja ucapan beliau saat itu langsung dikabulkan oleh Tuhan yang Maha Esa. Jumlah kera yang ada di hutan ini berjumlah 99 ekor dan tetap sama hingga sekarang.
2. Berbagai Hal Mistis
Benar atau tidaknya mengenai Situs Taman Kera diatas, yang jelas Petilasan Sunan Kalijaga memiliki berbagai hal mistis yang menjadi daya tarik selanjutnya. Salah satunya adalah dapat menghilangkan kekuatan benda pusaka ketika memasuki petilasan. Untuk itulah juru kunci melarang siapa pun yang masuk membawa benda pusaka, baik berupa cincin, sabuk, atau senjata lainnya.
Pengunjung yang datang rata-rata tidak hanya berwisata religi, melainkan ada maksud dan tujuan tertentu. Menurut juru kunci yang menjadi penjaga setia petilasan, pengunjung yang datang kebanyakan meminta lancar rezeki, mendapatkan jodoh, dan bahkan dengan tujuan bertapa untuk mendapatkan ilmu dan kekuatan tertentu.
3. Sebagai Wisata Religi dan Edukasi
Meskipun banyak yang datang dengan tujuan yang tidak masuk akal, Petilasan Sunan Kalijaga termasuk wisata religi dan edukasi. Di salah satu titik di lokasi petilasan, terdapat makam salah satu murid Sunan Kalijaga yang dianggap paling pintar dan berjasa mengikuti jejak sang Sunan.
Sementara di sisi lain, wisatawan dapat mengenal sejarah perkembangan penyebaran agama Islam di Jawa, khususnya di Cirebon. Memang tidak ada fasilitas atau buku yang dapat dibaca di lokasi ini, namun mereka bisa menanyakan langsung kepada juru kunci atau warga sekitar yang paham betul mengenai sejarahnya.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Petilasan Sunan Kalijaga berada di Jalan Bhakti Abri, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Lokasinya sangat strategis dan mudah dijangkau, hanya berjarak sekitar 600 meter dari Terminal Harjamukti. Wisatawan dapat menempuhnya dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Gunakan patokan utama Terminal Harjamukti, selanjutnya menuju ke SMA Negeri 3 Cirebon. Jarak SMA dengan petilasan hanya sekitar 2 kilometer dan tidak lebih dari 10 menit untuk menempuhnya. Di titik tersebut sudah banyak tersedia papan petunjuk sehingga tidak sulit menemukan lokasi wisata religi ini.
Harga Tiket Masuk Petilasan Sunan Kalijaga
Sebagaimana wisata religi lainnya, Petilasan Sunan Kalijaga juga tidak menentukan biaya masuk sebagai tarif tiket. Artinya, setiap pengunjung yang datang bebas masuk, asalkan sopan dan menjaga tata krama. Hanya saja terdapat kotak sumbangan di salah satu titik sebelum memasuki petilasan. Tidak wajib, namun ada baiknya anda menyisihkan sebagian rezeki untuk perawatan objek wisata ini.
Satu-satunya biaya yang dibutuhkan yakni dari retribusi parkir. Pengunjung yang membawa mobil dikenakan tarif 5.000 rupiah, sedangkan untuk motor 2.000 rupiah. Objek wisata religi di Cirebon ini dibuka setiap hari. Tetapi disarankan datang pada saat hari-hari tertentu karena banyak juga wisatawan dari tempat lain yang berkunjung.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Sekilas memang tidak ada aktivitas yang menarik selama mengunjungi Petilasan Sunan Kalijaga. Namun ternyata tidak demikian, beberapa aktivitas berikut mungkin layak dilakukan!
1. Belajar Sejarah Islam
Tidak ada salahnya jika anda belajar langsung bagaimana perkembangan agama Islam di Jawa yang dibawa oleh Sunan Kalijaga. Silahkan bertanya langsung kepada juru kunci mengenai strategi penting yang digunakan Raden Said selama di Cirebon. Aktivitas ini cukup menarik dilakukan, karena bisa mengetahui dari sumber yang dapat dipercaya.
Sepintas mengulas sejarah masa lalu, dulunya sempat ada perdebatan antara Sunan Kalijaga dengan sunan lainnya. Sebagian tidak setuju dengan metode penyebaran dakwah yang dilakukan Sunan Kalijaga karena khawatir akan tercampur antara budaya Hindu Budha saat itu dengan agama Islam. Singkat cerita, Sunan kalijaga berhasil meyakinkan sunan lainnya untuk tetap menyebarkan agama dengan metodenya.
2. Berziarah dan Berdoa
Aktivitas selama di destinasi wisata Petilasan Sunan Kalijaga berikutnya adalah dengan berziarah dan berdoa. Memang di petilasan ini tidak ada makam Sunan Kalijaga, namun ada satu makam yang dipercaya sebagai murid kesayangan beliau. Tidak ada salahnya menyempatkan sedikit waktu untuk mendoakan murid tersebut selama kunjungan anda di lokasi.
3. Melihat Langsung Habitat Kera di Alam Bebas
Tidak seperti di kebun binatang, dimana kera yang ada di sana dikeliingi pembatas sebagai kandangnya. Situs Taman Kera Kalijaga hidup liar di alam bebas. Setiap pengunjung bisa menyaksikan bagaimana tingkah mereka, terutama ketika berebut makanan yang terkadang bahkan menjadikannya baku hantam yang seru disaksikan.
Fasilitas Penunjang di Petilasan Sunan Kalijaga
Meskipun termasuk situs cagar budaya, sayang sekali karena fasilitas Petilasan Sunan Kalijaga kurang memadai. Di lokasi, anda hanya menemukan tempat parkir dengan biaya yang disebutkan sebelumnya. Kemudian ada toilet dengan kondisi seadanya dan juga mushola dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Meski demikian, setiap fasilitas yang ada masih layak pakai.
Demikianlah sedikit review dari salah satu Petilasan Sunan Kalijaga yang ada di Cirebon. Sekali lagi kami tegaskan, di petilasan ini tidak ada makam Sunan Kalijaga, jadi tidak perlu mencari lokasi makamnya selama di lokasi. Makam Sunan Kalijaga sendiri berada di Desa Kadilangu, Demak, dan terurus dengan baik.