Berlibur ke Cirebon terasa kurang lengkap jika belum berkunjung ke Keraton Kasepuhan Cirebon. Bangunan bersejarah ini menyimpan segudang peninggalan kerajaan, dimana bangunannya sendiri masih terawat dengan baik.
Harga Tiket: Rp 15.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Kasepuhan No.43, Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. |
Keraton Kasepuhan merupakan peninggalan bersejarah yang bisa ditemukan di kota Cirebon. Keraton yang dialihfungsikan sebagai tempat berwisata ini menyediakan berbagai fasilitas dan segudang peninggalan sejarah, yang berhasil mengundang rasa takjub tiada henti. Penasaran bagaimana sejarah singkat dan daya tarik utama dari peninggalan bersejarah di Cirebon ini? Berikut ulasannya.
Daftar Konten
Sejarah Singkat Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan diperkirakan telah dibangun pada abad ke 15 atau sekitar tahun 1529. Sebelum dikenal sebagai nama Keraton Kasepuhan Cirebon, konon dulunya bangunan ini dikenal dengan nama Keraton Pakungwati. Pemberian namanya sendiri diambil dari nama istri Sunan Gunung Jati. Bangunan ini menjadi saksi bisu penyebaran agama Islam di tanah air.
Pembangunan keraton dilakukan oleh Pangeran Emas Zainul Arifin. Pada saat itu, beliau melakukan pembangunan dengan maksud untuk memperluas bangunan pesanggrahan dari Keraton Pakungwati selaku keraton pertama yang didirikan di kota Cirebon. Dan benar saja, keraton satu ini memang dibangun di atas tanah seluas 25 hektar dan terdiri dari beberapa macam bangunan.
Bangunan Siti Hinggil adalah bangunan pertama dan terletak di bagian paling depan di area wisatanya. Siti Hinggil sendiri memiliki makna sebagai tanah yang tinggi atau bisa diartikan sebagai lemah duwur. Bangunan bersejarah tersebut terbuat dari susunan batu bata merah yang ditambahkan dengan gaya arsitektur Majapahit.
Dalam kompleks Siti Hinggil sendiri terdiri dari 5 bangunan tanpa adanya dinding sebagai pelengkapnya. Bangunan pertama diberi nama Malang Semirang, dimana bangunannya dihiasi dengan 6 tiang yang berarti melambangkan rukun iman. Namun ketika semua tiang bangunan dijumlahkan, maka menghasilkan 20 tiang yang melambangkan sifat sifat Allah.
Ketika memasuki area wisatanya lebih dalam, para wisatawan dapat menyaksikan sebuah gapura dengan gaya arsitektur Majapahit. Kata Gapura sendiri diambil dari bahasa arab yakni Al Ghafur yang memiliki arti sebagai maha pengampun. Masih berada di sekitar gapura tersebut, Anda bisa menyaksikan sebuah kereta keraton.
Sedangkan di bagian belakang area Keraton Kasepuhan Cirebon, pengunjung bisa menemukan bangunan bernama Keraton Pakungwati. Keraton Pakungwati merupakan bangunan pertama yang dibuat oleh Pangeran Cakrabuana selaku kuwu atau sebutan untuk pemerintah yang menyebarkan agama Islam di kota Cirebon.
Di dalam kompleks tersebut wisatawan dapat merasakan petilasan dari peninggalan Pangeran Cakrabuana serta Sunan Gunung Jati. Beruntungnya bangunan tersebut masih terawat dengan baik, sehingga wisatawan dapat menyaksikan bagaimana kemegahan dari bangunan tersebut. Keraton Kasepuhan juga dijadikan sebagai tempat mengadakan acara tradisi tahunan.
Sebenarnya keraton ini merupakan satu dari sekian banyak keraton yang bisa ditemukan di wilayah Cirebon. Destinasi wisata ini tercatat sebagai bangunan keraton terbesar dan terluas dari sekian banyak keraton yang ada. Secara tidak langsung, kita dapat mengetahui bahwa bangunan sejarah satu ini menyimpan berbagai peninggalan sejarah.
Dan benar saja, berbagai benda peninggalan yang dimaksudkan tersimpan rapi dan dirawat dengan baik sehingga kondisinya tetap terlihat baik. Segudang peninggalan sejarah tersebut dapat diekspor lebih. Alhasil banyak dari orang tua yang tertarik mengajak si kecil berlibur ke keraton ini agar mereka belajar sejarahnya.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Keraton Kasepuhan
Tertarik berkunjung ke Keraton Kasepuhan dari waktu dekat ? Tidak perlu takut tersesat di tengah jalan, karena ada beberapa akses yang dapat mengantarkan Anda menuju lokasi wisata tersebut. Semua akses jalur yang tersedia dapat ditempuh dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor maupun mobil.
Wisatawan juga bisa memanfaatkan transportasi umum seperti kereta, bus, atau angkutan umum lainnya untuk bisa sampai di lokasi wisatanya. Apabila ingin menggunakan kereta, silahkan bertandang dari Stasiun Kereta Api Kejaksan yang mengarah menuju Keraton Kasepuhan. Setidaknya dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai di lokasi wisata.
Sedangkan mereka yang berkunjung dari terminal bus Harjamukti Cirebon harus menempuh perjalanan sekitar 30 menit untuk bisa sampai di lokasi keraton. Namun jika jalur menuju lokasi wisatanya sedang padat, ada kemungkinan waktu tempuh perjalanan jauh menjadi lebih lama dibandingkan biasanya.
Khusus bagi pengunjung yang datang dari luar kota seperti Jakarta, bisa memanfaatkan transportasi umum seperti kereta untuk memangkas waktu perjalanan. Karena terbebas dari kemacetan, Anda tidak akan mengeluh lelah di perjalanan akibat macet parah. Namun tidak ada salahnya menggunakan kendaraan pribadi apabila ingin mengunjungi destinasi wisata lainnya.
Harga Tiket dan Jam Operasional Keraton Kasepuhan
Berdasarkan informasi yang berhasil didapatkan, wisatawan yang datang berkunjung ke Keraton Kasepuhan Cirebon akan dikenakan tarif tiket masuk sekitar 15 ribuan per orang. Tentu saja besaran harga tiket tersebut sudah cukup bersahabat di kantong, sehingga tidak ada salahnya datang secara rombongan untuk mendapatkan potongan harga.
Dengan patokan harga tersebut, wisatawan sudah bisa melakukan berbagai aktivitas seru dan tidak akan pernah merasa bosan. Bahkan di tempat ini pula Anda bisa mendapatkan wawasan terkait cerita sejarah hingga melihat benda peninggalan secara langsung. Sehingga tidak perlu khawatir isi kantong akan ludes seketika ketika berlibur ke peninggalan bersejarah ini.
Namun perlu diingat bahwa tarif tiket masuk dapat berubah kapanpun. Perubahan harga tentunya ditentukan oleh pihak pengelola terkait. Oleh sebab itu wisatawan wajib melakukan pengecekan terhadap update harga tiket masuk Keraton Kasepuhan Cirebon terbaru dan membawa dana lebih sebagai langkah antisipasi.
Keraton ini mulai dibuka untuk umum sejak pukul 8 pagi hingga menuju 6 sore saja. Dalam kurun waktu beberapa jam tersebut, pihak pengelola akan memberikan kebebasan bagi setiap wisatawan untuk menggali informasi sejarah dari bangunan tersebut hingga menyaksikan berbagai benda peninggalan sejarah.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan di Keraton Kasepuhan
1. Menggali Sejarah Keraton
Siapa yang tidak mengenal Keraton Kasepuhan? Destinasi wisata yang cukup populer di Cirebon ini selalu dipenuhi pengunjung terutama di musim libur panjang telah tiba. Bukan hanya dipenuhi oleh wisatawan lokal dari berbagai daerah semata, namun ada segelintir wisatawan asing yang tertarik menyaksikan kemegahan wisata sejarah satu ini.
Selain melihat gaya arsitektur bangunannya yang unik, wisatawan umumnya datang untuk menggali informasi lebih dalam terkait dengan bangunan bersejarah ini. Sedangkan sebagian wisatawan lainnya ingin menyaksikan peninggalan sejarah tersebut lewat mata kepalanya sendiri tanpa melalui media apapun.
2. Berkeliling di Sekitar Area Wisata
Memahami kebutuhan para wisatawan, pihak pengelola kemudian memberikan kesempatan untuk setiap pengunjung untuk berkeliling di sekitar area keraton hingga puas. Selama berjalan jalan santai di sekitar area wisatanya, pengunjung akan disambut dengan beberapa bangunan klasik yang hingga kini terawat dengan baik.
Keberadaan bangunan klasik tersebut berhasil mencuri perhatian para pengunjung untuk mendekat dan melihat keindahannya secara langsung. Sehingga tidak perlu heran jika pengunjung lebih sering berhenti sejenak, untuk menyaksikan bangunan peninggalan sejarah tersebut sebelum melanjutkan aktivitasnya mengelilingi area wisatanya.
3. Berfoto Ria
Selain diperbolehkan berkeliling di sekitar area wisata, para pengunjung juga diperbolehkan mengambil gambar dengan latar belakang berupa bangunan Keraton Kasepuhan. Bahkan ada beberapa spot favorit para pengunjung untuk menghasilkan foto ciamik dan kekinian. Tidak heran jika pengunjung berusaha mendapatkan angle terbaik sebelum mengabadikan momen berlibur.
Selain disuguhkan dengan banguan bersejarah dengan gaya arsitektur unik, para pengunjung juga disuguhkan dengan peninggalan ribuan artefak yang telah diperkirakan berusia ratusan tahun dan merupakan peninggalan dari Sunan Gunung Jati. Semua benda pusaka tersebut hingga kini masih terawat dengan baik.
4. Gaya Arsitektur Bangunan
Ketika dilihat seksama, Anda pasti menyadari bahwa bangunan bersejarah satu ini memiliki gaya arsitektur unik yang digabungkan dengan furnitur keren di masa tersebut. Secara tidak langsung, Keraton Kasepuhan tidak hanya mengutamakan sebagai bangunan peninggalan kerajaan Islam semata. Namun juga mengandung akulturasi budaya dan agama.
Hal ini terlihat dari setiap detail keratonnya yang menyiratkan pesan tertentu, seperti adanya Kereta Kencana Singa Barong yang dinyatakan sebagai simbol akulturasi budaya. Bahkan ada beberapa bangunan yang diketahui menggunakan keramik dari Tiongkok. Hal ini membuat keraton di Cirebon ini seakan seperti destinasi wisata sejarah paket komplit.
Fasilitas yang Tersedia di Keraton Kasepuhan Cirebon
Sebagai salah satu destinasi wisata populer, tentu saja pihak pengelola telah melengkapinya dengan berbagai fasilitas mumpuni untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pada pengunjungnya, Mulai dari fasilitas umum seperti kamar mandi, mushola, dan area parkir khusus tentu sudah tersedia di area wisata keraton.
Kelengkapan fasilitas yang tersedia diharapkan dapat membantu aktivitas berkunjung semakin menyenangkan dibandingkan sebelumnya. Bahkan di sekitar area keraton dapat ditemukan tempat duduk dan lampu penerangan yang menambah kenyamanan para pengunjungnya. Dijamin wisatawan dapat berwisata dengan riang tanpa merasa kekurangan.
Siapa yang bilang jika wisata sejarah terlalu membosankan untuk dikunjungi. Tampaknya pemikiran tersebut akan berganti ketika sudah mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon. Meski pernah dibuka sebagai destinasi wisata, namun pada tahun 2020 lalu area keraton ini pun ditutup total akibat adanya suatu kasus.