Kampung Pulo termasuk tempat penyebaran agama Islam di Garut, Jawa Barat, yang kini menjadi cagar budaya yang berada di kompleks Candi Cangkuang. Di sini Anda akan disuguhi dengan keaslian bangunan peninggalan zaman dahulu yang masih berdiri kokoh.
Harga Tiket: -; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Darajat, Cangkuang, Kec. Leles, Kab. Garut, Jawa Barat. |
Tak hanya menyimpan keindahan yang mempesona saja, Garut ternyata memiliki destinasi yang cukup menarik para wisatawan. Salah satu yang bisa dikunjungi yaitu kampung adat yang bernama Kampung Pulo. Ada banyak cerita dan objek menarik ketika mengunjungi kampung yang satu ini. Untuk informasi selengkapnya, yuk simak ulasan berikut ini!
Daftar Konten
Sekilas Sejarah Kampung Pulo
Menurut sesepuh yang ada di Kampung Pulo, ada banyak cerita yang bisa didengar dari objek wisata yang satu ini. Salah satunya yaitu cerita sejarah mengenai penyebaran agama Islam pada masanya. Kampung ini dikenal sebagai wilayah tempat penyebaran agama Islam pertama yang ada di Cangkuang maupun Garut.
Konon cikal bakal kampung ini diawali dengan adanya Embah Dalem Arief Muhammad merupakan salah satu panglima perang Kerajaan Mataram. Tepatnya pada saat pemerintahan Sultan Agung untuk menyerang VOC di Batavia. Namun, karena takut mendapatkan sanksi akibat kalah perang, maka Embah Dalem ini memutuskan untuk bersembunyi di Cangkuang.
Masyarakat yang ada di sekitar pada masa tersebut masih banyak yang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Tak jarang pula penduduk sekitar juga menganut agama Hindu. Namun seiring berjalannya waktu dan secara bertahap, masyarakat yang ada di sekitar Cangkuang Diislamkan oleh Beliau.
Karena alasan tersebut, sebagian besar penduduk Kampung Pulo ini hanya terdiri dari keturunan asli dari almarhum Eyang Dalem Arif Muhammad. Beliau memiliki tujuh keturunan, satu adalah laki laki dan enam di antaranya adalah perempuan. Secara keseluruhan, almarhum mewarisi keturunan asli dan bermukim di kampung yang satu ini.
Warga adat yang mendiami kampung ini terbilang cukup sedikit dan tidak terlalu banyak. Setidaknya terdapat 23 orang yang tinggal di kampung peninggalan Eyang Dalem. Penduduk yang bermukim terdiri atas 13 laki laki dan 10 perempuan. Mereka adalah generasi ke 8, sampai dengan generasi ke 0 dari Embah Dalem Arief Muhammad.
Perlu diketahui kembali, sejak abad ke 17, kompleks yang satu ini terdiri dari beberapa bangunan. Tentunya ada bangunan enam rumah dan juga satu tempat ibadah atau mushola. Rumah rumah tersebut diperuntukkan bagi anak perempuan Eyang Dalem pada masanya. Sementara itu, keberadaan Mushola untuk satu satunya anak laki laki.
Sampai sekarang, bangunan yang tersisa pada Kampung Pulo hanya berkisar tujuh saja. Selain itu, Bangunan yang ada di sini tidak boleh ditambah maupun dikurangi. Jadi keaslian bangunan harus tetap dijaga. Pasalnya bangunan tersebut merupakan simbol putra putri Mbah yang memiliki tujuh anak dan harus dipertahankan sejumlah 7 bangunan.
Hal menarik yang bisa Anda ketahui dari Kampung yang satu ini yaitu aturan untuk tidak menambah keluarga. Warga adat yang ada di sini tidak boleh menambah kepala keluarga atau memperbanyak keturunan. Sehingga apabila terdapat warga adat yang ingin menikah, maka harus keluar dari kampung tersebut.
Dengan adanya aturan adat mengenai Kampung Pulo yang tidak boleh menambah kepala keluarga, maka paling lama dua minggu harus keluar. Namun apabila ayah atau ibunya yang asli tinggal di kompleks tersebut sudah meninggal, maka anaknya yang menikah dan membangun keluarga tersebut bisa masuk lagi ke kampung untuk mengisi kekosongan.
Meskipun sudah memeluk agama Islam, penduduk kampung bersejarah ini masih memiliki nilai-nilai tradisi dari ajaran Hindu. Hal inilah yang membuat tradisi dan budaya di Kampung yang satu ini sangat kental. Beberapa kegiatan pun masih dilakukan oleh warga sekitar, seperti halnya syukuran, memandikan benda pusaka, bahkan memperingati maulid Nabi.
Sementara itu, bukti penyebaran dan pengajaran agama Islam yang pernah dilakukan oleh Embah Dalem Arief Muhammad masih bisa dilihat. Pasalnya barang barang tersebut dipamerkan di museum kecil yang berada di dekat makam keramat. Di museum tersebut ada juga naskah Al Quran dari abad XVII dari kertas tradisional yang terbuat batang pohon Saeh.
Selain itu, pengunjung yang datang ke lokasi Kampung Pulo ini juga akan menemui naskah khutbah Idul Fitri dari abad yang sama. Keberadaan naskah ini diketahui memiliki panjang 167 centimeter yang berisi keutamaan puasa serta zakat fitrah. Tak ketinggalan, ada pula beberapa benda antik dan lukisan berukuran besar yang menggambarkan sosok Eyang Dalem.
Daya Tarik Wisata Kampung Pulo Garut
Ada destinasi menarik yang bisa ditemukan di Garut yaitu Kampung Pulo. Destinasi yang satu ini menawarkan wisata sejarah yang tidak bisa ditemukan di lokasi lainnya. Kampung merupakan sebuah komplek tempat wisata yang cukup unik. Pasalnya, di dalamnya terdapat sebuah kampung adat yang menyimpan banyak cerita bersejarah.
Ketika pengunjung menginjakkan kaki ke Kampung yang satu ini, maka disuguhi dengan suasana yang asri dan pemandangan indah. Tentunya suasana ini jauh dari hiruk pikuk kendaraan dan keramaian yang biasa ditemui di kota kota besar. Dengan begitu, pengunjung bisa dengan nyaman berwisata di tempat bersejarah ini.
Selain menawarkan pemandangan sejuk dan menyegarkan, Kampung ini juga memiliki spot foto yang cukup berkesan. Hal ini karena banyak bangunan yang cukup unik dan bersejarah. Rumah rumah yang ada di komplek ini merupakan peninggalan sejak masa Eyang Dalem Arief Muhammad, sehingga keaslian arsitektur bangunan masih tetap terjaga.
Bagi Anda yang hobi berfoto, maka bisa menjadikan bangunan ala zaman dulu menjadi spot terbaik. Setidaknya ada tujuh bangunan ikonik yang bisa Anda jumpai ketika berada di dalam kompleks Kampung Pulo. Dengan adanya bangunan tersebut, Anda bisa mengabadikan momen berkesan pada saat berlibur ke tempat yang satu ini.
Selain bangunan bersejarah, Anda juga bisa melihat beberapa peninggalan sejarah yang cukup megah. Salah satunya yaitu bangunan candi yang ada di belakang kampung ini yaitu Candi Cangkuang. Tak hanya itu saja, pengunjung juga bisa melihat kediaman Eyang Dalem lebih dekat dan juga museum di dalamnya.
Di kawasan kampung yang satu ini memiliki makam keramat yang bisa dikunjungi bagi para wisatawan. Namun dalam melakukan ziarah, ada beberapa peraturan yang wajib dipatuhi. Pengunjung dilarang berziarah pada hari Rabu karena sudah menjadi tradisi. Bila dilanggar, masyarakat sekitar mempercayai akan ada musibah yang menimpa.
Kampung Pulo berada di Kawasan Situ Cangkuang, tepatnya Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Kawasan wisata yang satu ini dibuka setiap hari untuk umum mulai dari pagi hingga petang. Sementara itu, pada hari hari besar Islam dan acara tertentu, maka area kampung ini akan digunakan untuk melaksanakan perayaan tersebut.
Aktivitas Menarik Dilakukan di Kampung Pulo
1. Menikmati Keindahan Sekitar
Mengingat tempat yang satu ini merupakan destinasi wisata bersejarah, maka pengunjung hanya bisa melakukan kegiatan yang cukup terbatas. Salah satu yang dapat dilakukan tentunya menikmati kesejukan dan keasrian di Kampung Pulo. Lokasinya yang jauh dari hiruk pikuk kota, membuat suasana menjadi lebih sejuk dan udaranya segar.
2. Berkeliling Kampung
Pengunjung yang datang tak hanya bisa merefresh pikiran dengan pemandangan yang cukup asri, sebab mereka juga bisa berkeliling di sekitar Kampung unik yang satu ini. Setidaknya ada tujuh bangunan ikonis yang bisa dilihat secara dekat. Bangunan tersebut merupakan peninggalan Eyang Dalem.
3. Mengunjungi Museum
Bagi Anda yang ingin melihat bukti sejarah dan peninggalan adanya cerita sejarah di Kampung wisata ini, maka bisa mengunjungi museumnya. Di sini, Anda bisa melihat berbagai peninggalan sejarah Islam berupa naskah Al Quran dari abad XVII dari kertas tradisional yang terbuat batang pohon Saeh. Selain itu, ada juga naskah khutbah Idul Fitri dari abad yang sama dengan panjang 167 centimeter.
4. Berziarah Ke Makam Keramat
Mengingat lokasi ini merupakan peninggalan sejarah yang tersisa dari berabad abad ke belakang, maka tak lepas dari kata mistisnya. Semakin lengkap, terdapat beberapa makam yang dianggap keramat bagi penduduk sekitar. Karena itu, lokasi makam ini sering dijadikan lokasi berziarah bagi para pengunjung.
5. Mengunjungi Candi
Menurut catatan sejarah, kampung yang satu ini awalnya didiami oleh masyarakat yang mayoritas beragama Hindu dan kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Maka dari itu, masih ada peninggalan Hindu yang tertinggal di sekitar Kampung Pulo. Salah satu yang bisa ditemukan pada kampung ini yaitu Candi Cangkuang yang terletak di belakang Kampung.
6. Mengabadikan Momen
Mengingat kampung ini memiliki sejarah yang cukup panjang, maka tak lengkap rasanya jika tidak mengabadikan momen berharga. Anda bisa memilih spot foto menarik dan unik dengan latar belakang rumah yang berarsitektur ala jadul. Selain itu, Anda juga bisa menyalurkan hobi berfoto karena bangunannya yang cukup bersejarah.
Fasilitas yang Dapat Ditemukan di Kampung Pulo
Kawasan ini memiliki kualitas lingkungan yang cukup baik, mulai dari kebersihan yang terjaga serta bentang alam yang menawan. Sementara itu, tingkat visibilitas di kawasan ini bisa dikatakan cukup bebas dengan tingkat kebisingan yang rendah. Berhubung karena tidak boleh adanya bangunan lain yang dibangun di Kampung Pulo maka tidak ada fasilitas tambahan untuk wisata.
Namun perlu diketahui, kampung yang satu ini sudah memiliki sumber daya listrik yang sudah memadai untuk keperluan penerangan. Namun, aliran listrik ini diambil secara tidak langsung melalui salah satu rumah penduduk yang mendiami kampung ini. Sedangkan untuk sumber air bersih, maka berasal dari sumur atau air danau sekitar.
Tips Berkunjung ke Kampung Pulo, Garut
Bagi Anda yang ingin mengunjungi Kampung Pulo, maka sebaiknya mengetuai beberapa peraturan yang ada. Misalnya saja dalam hal berziarah, Anda harus mematuhi persyaratan yang diwajibkan. Anda tidak diperbolehkan untuk membawa bara api, minyak wangi, kemenyan, bunga bungaan, dan juga serutu.
Hal tersebut dinilai dapat mendekatkan diri peziarah dengan roh roh para leluhur yang ada di sekitar komplek. Selain itu, ada juga larangan untuk berziarah pada hari Rabu. Bahkan larangan ini juga berlaku pada penduduk sekitar yang tidak diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan berat pada hari tersebut. Jika dilanggar, tentunya akan timbul petaka bagi penduduk sekitar dan wisatawan.
Itulah beberapa informasi mengenai Kampung Pulo yang ada di Kabupaten Garut. Kampung yang satu ini terbilang cukup unik karena memiliki cerita sejarah yang cukup panjang. Selain itu, kampung ini juga terbilang masih cukup asri karena kebersihan selalu dijaga dan keasliannya tetap dipertahankan hingga masa modern.