Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Kampung Pulobata, Desa. Pulokelapa, Kec. Lemahabang, Kab. Karawang, Jawa Barat |
Makam Syekh Quro adalah salah satu wisata religi yang ada di Karawang. Tempat ini tidak pernah sepi pengunjung, terutama pada hari Jumat malam yang dikenal dengan Sabtuan. Ini adalah sebuah tradisi ziarah kubur di lokasi pemakaman yang juga menjadi objek wisata. Termasuk salah satu daya tariknya, jadi usahakan berkunjung pada hari tersebut.
Karawang yang merupakan kota industri dan tidak pernah tidur ternyata memiliki kisah sejarah yang panjang. Sejarah yang dimaksud adalah penyebaran agama Islam di jawa, khususnya di Sunda. Siapa lagi kalau bukan tokoh penting yang dikenal sebagai Syekh Quro yang berperan dalam penyebaran agama yang dimaksud.
Beliau juga pernah ke Kamboja dengan misi yang sama sebelum akhirnya bermukim di Kawarang. Beberapa nama pun dikenal, seperti Syekh Hasanuddin, Syekh Qurotul Ain, dan Syekh Mursahadatillah. Ketiga nama tersebut merujuk pada satu orang yang sama, yakni Syekh Quro. Beliau termasuk ulama yang berilmu tinggi dan memiliki sifat arif dan bijaksana.
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Makam Syekh Quro
Daya tarik Makam Syekh Quro tidak hanya karena lokasinya yang cukup luas, namun lebih dari itu. Misalnya nilai sejarahnya yang panjang dan penting untuk dikenang, dan juga adanya bangunan bersejarah yang kini masih terurus dengan baik.
1. Sejarah Syekh Quro
Bagi orang awam, belajar sejarah kurang menarik dan tidak perlu mendalaminya. Namun berbeda dengan mereka yang sifatnya menghargai perjuangan tokoh islam, mengenang sejarahnya dapat dijadikan sebagai pembelajaran dan sekaligus menghargai apa yang ditinggalkan. Dalam hal ini adalah penyebaran islam, tentunya yang ditinggalkan adalah ilmunya.
Syekh Quro mulai menginjakkan kaki di tanah air pada tahun 1409 M, tepatnya di kota Cirebon. Saat itu pemerintahan masih dikuasai kerajaan Hindu dengan Prabu Anggalarang sebagai rajanya. Saat berada di Cirebon, beliau disambut oleh Ki Gedeng Tapa dan warganya yang antusias untuk mempelajari lebih mendalam mengenai agama Islam.
Melihat perkembangan yang cukup drastis, Prabu Anggalarang tidak senang dan mengutus salah seorang pasukannya untuk menghentikan kegiatan Syekh Quro. Sebagai ulama yang arif dan bijaksana, beliau tidak membantah dan mengikuti apa yang diperintahkan raja. Tidak lama kemudian, beliau kembali dengan beberapa muridnya.
Di suatu tempat yang dibawahi pemerintahan yang dibawahi Jabatan Dalem, Syekh Quro mendirikan sebuah pondok untuk dijadikan sebagai pusat pembelajaran agama Islam. Pondok Quro, itulah nama yang digunakan, artinya tempat untuk belajar Al Quran dan agama islam. Beliau akhirnya meninggal dan dimakamkan di kawasan Lemahabang.
Makam Syekh Quro sendiri ditemukan oleh Raden Somaredja dan Syekh Tolha, tepatnya pada tahun 1859 M. Keduanya memang sengaja diperintahkan oleh kesultanan Cirebon untuk mencari makam yang dimaksud. Bukti lain yang menguatkan adalah Sunan Kanoman Cirebon yang pernah datang berkunjung untuk berziarah.
2. Sebagai Wisata Religi
Di tempat ini tidak hanya ada Makam Syekh Quro saja, namun juga muridnya yang kala itu meneruskan perjuangan Syekh Quro. Beliau adalah Syekh Bentong yang juga berjasa dalam usaha penyebaran islam di Kawarang. Oleh sebab adanya kedua makam ini, banyak pengunjung yang datang dengan tujuan berziarah.
Memang tidak begitu ramai jika dibandingkan Wali Songo yang tersebar di beberapa daerah. Peziarah yang datang pada umumnya adalah warga setempat dan warga di sekitar kabupaten Karawang. Namun hal ini tentunya sudah dapat dikatakan sebagai wisata religi. Apalagi ada tradisi Sabtuan yang membuat suasana semakin riuh ramai.
3. Masjid Agung Karawang
Daya tarik Makam Syekh Quro selanjutnya adalah adanya Masjid Agung Karawang. Bukannya berupa bangunan megah, justru masjid ini terlihat sangat sederhana. Daya tarik didapatkan ketika masjid ini termasuk yang pertama kali berdiri di Kabupaten Karawang. Dibangun sekitar tahun 1418 Masehi, masjid ini dulunya hanya mushola kecil.
Fungsinya kala itu bukan hanya sebagai tempat ibadah, namun juga tempat istirahat bagi Syekh Quro dan santri nya. Pembelajaran Al Quran juga dilakukan di tempat ini. Meski telah mengalami beberapa kali renovasi, namun bentuk aslinya masih sama dengan pertama kali dibangun. Perluasan dilakukan untuk menambah daya tampung jamaah yang semakin banyak.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Peziarah yang ingin mendatangi Makam Syekh Quro, silahkan menuju ke Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang, Karawang, Jawa Barat. Lokasinya cukup strategis dan mudah ditemukan, apalagi terletak di tengah pemukiman warga. Jarak dari pusat Karawang sekitar 25 kilometer, butuh waktu 40 menit untuk menempuh jarak tersebut.
Dari arah pusat kota, gunakan SMA negeri 1 Lemahabang sebagai patokan utama. kemudian ke Jalan Raya Syekh Quro yang searah dengan wisata Kolam Renang Rawa Sikut. Sesampainya di pertigaan Tugu Tani Lamaran, arahkan kendaraan ke kiri dan belok kanan di pertigaan selanjutnya menuju ke Jalan Lingkar Tanjungpura.
Sekitar 2 kilometer ke depan, anda akan menemukan pertigaan lagi, silahkan belok kiri ke Jalan Siliwangi. Anda akan menyeberangi sebuah jembatan, dan sekitar 600 meter silahkan belok kanan. Sepanjang jalan ini terdapat papan petunjuk, silakan ikuti hingga tiba di lokasi yang diperkirakan berjarak 800 meter.
Mengunjungi Makam Syekh Quro tidak dikenakan biaya masuk alias gratis. Satu-satunya biaya yang wajib dibayar adalah untuk parkir kendaraan. Di sekitar lokasi banyak warung yang menjual variasi makanan, tentunya butuh biaya untuk berwisata kuliner. Meski dibuka setiap hari, usahakan datang pada Jumat malam karena lebih ramai peziarah.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Pada umumnya, mengunjungi sebuah makam memang tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Paling utama adalah berziarah, setelah itu bebas melakukan aktivitas apa saja yang diinginkan, asalkan tertib dan tidak mengganggu yang lain.
1. Ziarah ke Makam Syekh Quro
Ziarah ke Makam Syekh Quro adalah aktivitas wajib yang dilakukan. Dari semua pengunjung yang datang, tujuannya tidak lain ingin mendoakan ulama besar yang berjasa menyebarkan agama islam di Kawarang. Sayangnya, banyak orang yang masih belum paham tujuan dari ziarah itu sendiri. Sebagian bahkan meminta sesuatu, bukan justru mendoakannya.
2. Bersantai di Serambi Masjid Agung Karawang
Dengan bentuk khasnya, Masjid Agung Karawang memiliki serambi yang cukup luas. Bangunan ini memiliki atap limasan sebagai ciri khas bangunan jawa. Serambinya yang luas tidak terhalang oleh tembok, jadi angin alami berhembus masuk ke dalamnya. Setelah beribadah, tidak ada salahnya bersantai di serambi masjid sambil menikmati angin segar.
3. Wisata Kuliner
Seperti yang dikatakan sebelumnya, di sekitar Makam Syekh Quro terdapat banyak warung yang menjual makanan. Pemandangan seperti ini sebenarnya umum ditemui di beberapa objek wisata religi. Di sini, sebagian besar makannya adalah dari khas Karawang. Sebagian lagi tentunya makanan modern, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Fasilitas Penunjang di Makam Syekh Quro
Meski hanya sebagai wisata religi, namun pengelola tidak mengabaikan fasilitas yang disediakan. Makam Syekh Quro dilengkapi dengan fasilitas parkir, masjid, dan juga warung yang berjejer rapi di sekitar lokasi. Ada beberapa tempat duduk diluar makam, silahkan bersantai sambil menunggu rombongan atau menikmati suasana.
Fasilitas lain yang ditemui adalah toilet, pastinya penting untuk kebutuhan air. Oleh sebab objek wisata religi, di sini juga tersedia tempat wudhu. Sebagian fasilitas tidak gratis, anda harus menyiapkan sejumlah uang. Contohnya adalah parkir dan toilet, namun biayanya dipastikan cukup terjangkau dan umum sebagai tarif di tempat lain.
Itulah penjelasan singkat mengenai daya tarik, rute menuju lokasi, dan juga aktivitas yang dapat dilakukan di Makam Syekh Quro. Sebagian aktivitas memang kurang menarik jika tujuan wisata adalah untuk bersenang-senang. Namun jika ingin belajar sejarah dan ziarah, di sini merupakan tempat yang layak dikunjungi.