Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Turunan, Desa. Girisuko, Kec. Panggang, Kab. Gunung Kidul, DI Yogyakarta. |
Pamor Watu Payung Turunan terus meningkat seiring banyaknya pengunjung yang datang di setiap akhir pekan. Tempat wisata di Gunung Kidul ini yang menonjolkan spot-spot Instagramable selalu menjadi incaran millenial jaman sekarang. Mereka rela datang jauh-jauh dari pusat kota Yogyakarta untuk bisa menikmati keindahan alam sekaligus mengabadikan momen tersebut untuk foto sosial media.
Perpaduan dari pemandangan eksotis dengan land art yang unik membuat pengunjung takjub. Bukan hanya satu, terdapat beberapa land art dengan bentuk yang bervariasi, membuat tempat ini menjadi destinasi wisata favorit yang banyak dikunjungi.
Geoforest Watu Payung Turunan sebenarnya hanya bukit biasa yang berada di tepi jurang. Untuk menuju ke bukit, kita harus menelusuri kampung dan kebun pohon Jati yang lebat dan membuat suasana terasa lebih teduh. Jalanan yang harus ditempuh untuk menuju ke ujung bukit pun berupa jalanan kasar dengan beberapa tanjakan yang menantang.
Selain itu, selama berjalan dari tempat parkir ke wanawisata, kita harus melewati jalanan berbatu khas pegunungan karst di Gunung Kidul. Melihat sulitnya medan yang harus ditempuh, semua akan terbayar lunas ketika kita sampai dan melihat pemandangan alam yang menakjubkan. Land art yang terbuat dari tanaman Salira akan menjadi spot terbaik untuk mengisi feeds Instagram kita.
Daya Tarik Wisata Watu Payung Turunan
1. Pemandangan Alam Perbukitan
Gunung Kidul dikenal sebagai bagian dari kota Yogyakarta yang sering terlewatkan. Banyak wisatawan yang menyemut di pusat kota Jogja selama musim liburan. Jarak yang terlalu jauh memang sering menjadi kendala, terutama bagi wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi. Namun jika Anda sempat, pastikan untuk mampir ke Watu Payung Turunan yang akan membuat Anda selalu mengingat Gunung Kidul. Kenangan di wanawisata ini akan membuat Anda justru ingin langsung menuju Gunung Kidul di liburan selanjutnya.
Keindahan alam yang membentang dari ujung kedua pelupuk mata akan membuat Anda seolah tidak percaya. Deretan bukit yang berjajar tak beraturan dengan pohon lebat yang menyelimutinya akan memberikan pemandangan yang sulit untuk dilupakan. Indahnya pepohonan di sekitar bukit juga memberikan efek yang bisa menyegarkan pikiran. Dari atas bukit, kita bisa melihat jalanan berkelok dan sungai Oya yang membujur seperti urat. Perpaduan keduanya membuat semuanya terlihat sempurna.
2. Melihat Land Art karya Pandai Ruang
Ikon dari Watu Payung adalah adanya land art yang tampak berbeda dari tempat-tempat lain di Gunung Kidul. Jika biasanya spot foto pada bukit atau pantai memiliki bentuk Love, miniatur Becak, sayap Peri, atau hal-hal alay lain, land art pada wanawisata ini memiliki nilai estetika tinggi. Semua karya seni tersebut dibuat oleh Pandai Ruang, sebuah agensi seni yang sering menciptakan karya-karya yang dipajang di berbagai museum di Indonesia. Kini karya mereka bisa kita nikmati disini dan menjadi ikon dari tempat wisata tersebut.
Yang paling ikonik adalah miniatur yang berbentuk seperti dek perahu yang berjumlah 7 buah yang terletak di ujung tebing yang bernama Hasta Apsari. Bahan tanaman Saliara yang sudah kering dibentuk menjadi seperti dek perahu yang berbaris rapi menghadap perbukitan. Ini menjadi spot favorit pengunjung yang ingin mengabadikan momen liburan di Watu Payung. Di pagi hari, Anda seperti berada di atas awan karena kabut yang masih menyelimuti perbukitan. Sedangkan di sore hari, suasana terlihat lebih dramatis dengan langit yang memancarkan warna jingga.
3. Tempat Wisata Anti-mainstream
Daya tarik selanjutnya adalah fakta bahwa wanawisata ini masih sangat baru. Ini adalah tujuan bagi wisatawan yang ingin mencari sesuatu yang baru di Gunung Kidul. Destinasi alam ini akan menjadi destinasi bagi pelancong yang ingin datang ke tempat yang anti-mainstream. Tentu akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri karena lingkaran pertemanan Anda masih banyak yang belum mengetahui tempat wisata indah ini. Orang-orang pasti akan penasaran dan membanjiri kolom komentar foto Anda karena spot yang tidak biasa.
Sebagai destinasi wisata baru di Gunung Kidul, Watu Payung juga memiliki tantangan tersendiri, seperti akses jalan yang belum diperbaiki dengan penunjuk arah yang tidak terlalu banyak. Namun semua bisa kita maklumi mengingat pemandangan di land art ini yang mampu menghipnotis siapa saja yang memandangnya.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Watu Payung Turunan berada di daerah yang cukup terpencil dan akses jalan yang cukup terbatas. Berada di Girisuko, Panggang, Gunung Kidul, Anda perlu menempuh perjalanan sejauh 30 km melalui jalan Jogja Wonosari yang menjadi pintu gerbang ke tempat-tempat wisata pantai. Jarak tersebut bisa ditempuh dengan kendaraan selama 60 menit.
Kami sarankan untuk menuju ke lokasinya dengan sepeda motor mengingat akses jalan yang tidak terlalu ramah bagi kendaraan roda empat. Anda juga perlu jeli dalam melihat penunjuk jalan karena destinasi alam ini belum memiliki penunjuk jalan resmi seperti halnya objek wisata lain di Gunung Kidul.
Harga Tiket Masuk Watu Payung
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Geoforest ini, Anda tidak perlu menyiapkan budget khusus karena harga tiket dan retribusi yang sangat murah. Harga tiket masuk yang dibebankan hanya Rp 5.000,- per orang dan tidak ada biaya tambahan untuk mengabadikan momen di area land art. Sedangkan retribusi parkir dikenakan Rp 2.000,- untuk sepeda motor dan Rp 5.000,- untuk kendaraan roda empat.
Sayangnya, bagi wisatawan yang ingin camping, kini dikenakan biaya hingga Rp 1.200.000,- untuk menggunakan seluruh area wanawisata untuk kegiatan outbond. Sedangkan bagi pasangan yang ingin melakukan pre-wedding photography dikenakan biaya Rp 250.000,- dan Rp 1.500.000,- untuk mengadakan pesta pernikahan outdoor. Pengelola objek wisata menerima kunjungan mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Foto-Foto
Tujuan utama wisatawan datang ke Watu Payung Turunan adalah untuk mendapatkan foto-foto terbaik di Hasta Apsari. Kami sarankan bagi mereka yang ingin mendapatkan hasil foto yang paripurna untuk datang di musim kemarau. Cuaca yang cerah akan membuat setiap detik yang Anda habiskan di tempat ini akan lebih bermakna. Langit yang cerah dan matahari yang bersinar terang akan merefleksikan warna-warna pepophonan dan semua yang ada di bawah bukit. Hal ini akan menciptakan gradasi warna yang ciamik pada hasil foto Anda.
Datanglah ke wanawisata ini pada pagi hari untuk menyaksikan pemandangan yang menghipnotis mata. Gabungan dari sinar matahari yang baru keluar dari peraduannya terlihat syahdu dengan hamparan kabut yang menyelimuti kota Yogyakarta. Sesekali puncak-puncak bukit terlihat jelas dan menjadi sebuah variasi yang sangat indah untuk ditangkap kamera.
2. Outbond dan Camping
Meski area di sekitar Watu Payung Turunan belum sepenuhnya dirapikan, pengelola menyediakan lokasi yang ideal untuk camping ground. Anda bisa mendirikan tenda bersama teman-teman setelah mendapatkan izin dan membayar retribusi kepada pengelola guna pemeliharaan lingkungan dan keamanan. Tidak jarang banyak rombongan yang datang dan mengadakan acara outdoor seperti gathering, outbond, hingga acara keluarga.
Bagi wisatawan yang mendirikan tenda di Geoforest ini berkesempatan untuk menyakiskan pemandangan alam yang luar biasa saat matahari mulai meninggi. Kita juga bisa melihat gugusan bintang di atas langit malam ketika cuaca sedang bersahabat. Memutuskan untuk camping atau mengadakan aktivitas outdoor di area wisata alam ini jelas akan memberikan keseruan tersendiri.
3. Foto Pre-wedding atau Pesta Pernikahan
Pemandangan alam yang sangat indah dan susunan karya seni yang tidak biasa persembahan dari Pandai Ruang membuat Watu Payung menjadi tempat yang unik sekaligus ikonik. Sejak viral pada tahun 2019-an, wisata alam ini langsung menjadi spot favorit pasangan yang akan segera melenggang ke jenjang pernikahan. Para fotografer pun setuju bahwa nuansa di tempat ini cocok dijadikan sebagai spot foto romantis bersama pasangan. Anda bisa menggunakan beberapa spot foto, seperti Hasta Apsari atau pohon yang dililit oleh tanaman Saliara yang lucu.
Area sekitarnya juga memiliki pemandangan alam yang indah dan cocok dijadikan sebagai latar pada foto pre-wedding. Pengelola pun mengizinkan bagi siapa saja yang ingin mengadakan pesta pernikahan atau sekedar foto pre-wedding dan akan dikenakan tarif yang berlaku. Jika ingin mengadakan pesta pernikahan outdoor, pengelola akan melakukan yang terbaik agar seremonial yang sakral bisa berlangsung dengan khidmat.
Fasilitas di Kawasan Watu Payung Turunan
Meski tergolong sebagai wanawisata baru di Gunung Kidul, pengelola Watu Payung terus berbenah dengan memperbaiki fasilitas dan juga akses keluar masuk menuju area wisata. Kini terdapat tempat parkir yang luas dan dijaga oleh pengelola.
Toilet dan akses air bersih pun tersedia, dan demi menjaga kebersihan lingkungan pengelola menyediakan tempat sampah di beberapa sudut agar wisatawan tidak membuang sampah sembarangan. Tidak jauh dari lokasi, terdapat Masjid Al-Muqorrobun dan warung-warung warga yang menjual aneka jenis makanan ringan.
Itulah beberapa hal menarik mengenai destinasi hits di Gunung Kidul, yakni Watu Payung Turunan. Berlibur dan menikmati panorama alam yang menkjubkan dari ketinggian menjadi alasan ramainya pengunjung yang datang kesini. Apakah Anda tertarik?