Harga Tiket: Rp 25.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Poncowinatan No.12-18, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta. |
Yogyakarta, sebuah kota yang dikenal dengan warisan budaya dan sejarahnya yang tidak ternilai. Klenteng Poncowinatan adalah salah satu tempat wisata keagamaan dan budaya di Kota Pelajar ini. Klenteng bersejarah ini merupakan klenteng tertua dan paling bersejarah yang menawarkan pengalaman berkesan bagi para pengunjung.
Klenteng bersejarah di Yogyakarta ini sangat menarik perhatian para pengunjung karena keindahan arsitektur Tionghoa yang khas dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Bagi pecinta sejarah dan keindahan arsitektur, Klenteng ini merupakan destinasi yang wajib dikunjungi saat liburan di Yogyakarta.
↦ Periksa Tiket Keraton Ratu Boko Jogja
Sejarah Singkat Klenteng Poncowinatan
Klenteng Kwan Tee Kiong (Poncowinatan), sebuah tempat ibadah yang telah berdiri sejak tahun 1881 Masehi, merupakan salah satu situs bersejarah yang diawasi oleh komunitas Tionghoa di Yogyakarta.
Klenteng ini memiliki sejarah yang kuat terkait dengan tanah Keraton Yogyakarta, yang diberikan oleh Sultan Hamengku Buwono VII kepada komunitas Tionghoa sebagai tanda penghargaan. Keberadaan Klenteng ini menghadap ke arah selatan, sebagai tanda penghormatan terhadap Keraton Yogyakarta.
Selain sebagai tempat ibadah, Klenteng Poncowinatan juga menonjol karena menjadi rumah bagi Sekolah Dasar Tionghoa modern pertama yang dikenal sebagai Tiong Hoa Hwee Koan (THHK). Sekolahan ini didirikan pada tahun 1907 di sebelah barat klenteng dan sekarang ini merupakan Sekolah Budya Wacana. Pada tahun 1940, THHK berhenti menggunakan gedung klenteng bersejarah ini.
Hal tersebut dikarenakan pihak Belanda membangun sebuah sekolahan bernama Holland Chineesche School (HCS) yang dengan sengaja ditujukan untuk menyaingi Tiong Hoa Hwee Koan (THHK). Belanda ingin mematikan rasa nasionalisme yang telah bangkit di tanah air Indonesia. Pada akhirnya, THHK berhenti beroperasi dan menjadi asrama hamba klenteng.
Daya Tarik Wisata Klenteng Poncowinatan
1. Keindahan Gaya Arsitektur Tionghoa
Klenteng tertua di Yogyakarta ini memiliki bentuk bangunan berbentuk persegi panjang. Klenteng ini menghadirkan dinding-dinding kokoh berbahan batu bata dan tiang-tiang elegan yang terbuat dari kayu jati. Plafon klenteng menggunakan papan kayu jati dan atapnya ditutupi dengan genteng.
Pada setiap sudut atapnya, Anda akan menemukan hiasan berupa patung naga yang melengkung ke atas, menciptakan nuansa yang begitu khas. Salah satunya adalah ruangan utama yang dianggap suci dan menjadi pusat klenteng. Ruangan ini dikelilingi oleh beberapa ruangan pemujaan untuk para dewa. Selain itu, ada juga gudang dan ruangan tempat tinggal penjaga klenteng.
Klenteng ini menjadi magnet bagi para pengunjung karena memiliki keindahan arsitektur Tionghoa yang khas dan berbagai ornamen yang memukau. Para pengunjung dapat menikmati keindahan setiap detail hiasan, patung-patung dewa, serta dekorasi lainnya yang ada di dalam Klenteng Poncowinatan.
2. Suasana Keagamaan yang Khusyuk
Klenteng bersejarah ini merupakan tempat yang sering digunakan sebagai pusat kegiatan keagamaan masyarakat di Yogyakarta. Di dalam klenteng, pengunjung dapat merasakan suasana beribadah dengan khusyuk dan pengalaman spiritual yang mendalam. Di dalam kompleks klenteng, tersedia beberapa ruangan terpisah yang dapat dikunjungi oleh para pengunjung.
↦ Tiket History of Java Museum Yogyakarta
3. Keunikan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh
Setiap kali perayaan Imlek tiba, diadakan tradisi tumpengan merah putih yang didoakan secara bersama-sama di klenteng bersejarah ini. Tumpengan merah putih ini memiliki tujuan untuk mendoakan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia, serta kemakmuran umat seluruh dunia.
Menariknya, perayaan Imlek di klenteng ini yang memiliki nuansa adat Jawa yang unik. Perayaan ini melibatkan tradisi khas Jawa dalam bentuk persembahan rasa syukur menyambut tahun baru dengan menghias tumpeng. Akulturasi budaya di Klenteng Poncowinatan sangat terasa dalam banyaknya partisipasi masyarakat.
Alamat, Lokasi dan Tiket Masuk
Klenteng ini beralamat di Jalan Poncowinatan No.12-18, Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tujuan yang mudah dijangkau. Klenteng tertua dan bersejarah ini terletak sekitar 3,6 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Untuk tiba di lokasi ini, perjalanan dengan motor akan memakan waktu sekitar 10-15 menit.
Klenteng bersejarah di Yogyakarta ini tidak memasang tarif masuk bagi pengunjung yang ingin berkunjung untuk wisata keagamaan dan budaya. Namun, pengunjung yang ingin melakukan sembahyang akan dikenakan biaya Rp 25.000 untuk biaya membeli perlengkapan ibadah.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Mengikuti Upacara & Perayaan Keagamaan di Klenteng Poncowinatan
Ketika berkunjung ke Klenteng Poncowinatan, para pengunjung memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman menarik yaitu mengikuti upacara keagamaan yang dilaksanakan di klenteng. Pengunjung dapat menyaksikan dan ikut serta dalam persembahyangan yang dipimpin oleh para pendeta.
Ketika upacara tersebut berlangsung, umat agama Tionghoa akan melakukan penghormatan kepada dewa dan dewi yang mereka sembah, berdoa, serta mengajukan permohonan. Selain upacara keagamaan, terdapat pula perayaan keagamaan yang unik seperti Imlek dan Tahun Baru Tionghoa.
Para pengunjung dapat menyaksikan dan turut merayakannya di klenteng bersejarah ini. Perayaan keagamaan ini biasanya diisi dengan pertunjukan seni dan budaya seperti barongsai, musik tradisional, pertunjukan kembang api yang menakjubkan, dan masih banyak lagi.
Selama perayaan, Klenteng Poncowinatan akan dihiasi dengan berbagai dekorasi dan ornamen cantik yang menggambarkan semangat serta kegembiraan menyambut Imlek atau Tahun Baru Tionghoa. Selain menikmati keindahan klenteng, para pengunjung juga dapat menikmati hidangan khas Imlek yang tersedia di sekitar area klenteng.
2. Menikmati Keindahan Arsitektur Khas Tionghoa
Klenteng di Yogyakarta ini menawarkan pengalaman visual yang luar biasa bagi para pengunjung. Terdapat detail hiasan yang indah, kayu jati yang elegan, dan patung naga yang memukau di wisata sejarah ini. Pengunjung dapat meluangkan waktu untuk menikmati setiap detail arsitektur klenteng yang menawan dan merasakan suasana yang tenang di sana.
3. Mengabadikan Momen
Para pengunjung dapat berfoto atau mengabadikan momen di klenteng bersejarah yang memiliki arsitektur Tionghoa yang memukau. Namun, penting bagi para pengunjung untuk selalu mengikuti peraturan dan etika yang berlaku di Klenteng Poncowinatan seperti tetap menjaga ketenangan dan tidak mengganggu aktivitas keagamaan.
Fasilitas Penunjang di Klenteng Poncowinatan
Terdapat tiga fasilitas yang merupakan perwujudan dari makna klenteng yaitu ‘tempat orang belajar’. Kompleks Klenteng ini terdiri dari beberapa bangunan yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat berarti. Di ruang utama yang dianggap suci, terdapat patung Kwan Tie Koen, bedug, lonceng, dan perlengkapan ibadah lainnya.
Di bagian timur ruang utama, Anda akan menemukan ruangan khusus dengan patung Fuk Tek Cen Sen yang memikat. Sementara itu, di utara ruang utama, terdapat ruangan pemujaan yang memuat patung dewi Kwan Im di tengahnya, ruang pemujaan Sidharta Budha Gautama di sebelah kanannya, dan ruang pemujaan Manjusri Bodhisattva di sebelah kirinya.
Bagian tengah merupakan bangunan utama yang digunakan untuk sembahyang. Bagian tengah kompleks klenteng ini menawarkan beragam ruangan yang dapat dijelajahi oleh pengunjung. Terdapat pula ruangan yang berfungsi sebagai gudang dan tempat tinggal penjaga. Bangunan Klenteng Poncowinatan memiliki bentuk persegi panjang dengan sudut-sudut atap yang melengkung ke atas dan dihiasi dengan ornamen patung naga.
Di sisi barat Klenteng, ada sebuah bangunan yang digunakan untuk keperluan pendidikan yang menjadikannya tempat yang berfungsi secara multifungsi. Bangunan ini terdiri dari ruang kelas dan guru yang digabungkan dan berbentuk persegi panjang. Sedangkan di sisi timur, terdapat lapangan terbuka yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk latihan fisik, kungfu, dan kegiatan-kegiatan lain yang menarik.
Sangat penting bagi para pengunjung untuk menghormati adat dan kepercayaan yang dijunjung tinggi di Klenteng Poncowinatan. Para pengunjung diharapkan mengikuti upacara dan perayaan keagamaan dengan sikap yang hormat dan sopan. Pastikan untuk mengikuti petunjuk yang diberikan oleh petugas atau pendeta yang berada di klenteng.