Harga Tiket: Rp 30.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jalan Parangtritis Km. 5,5 Tarudan, Bangunharjo, Sewon, Kab. Bantul, DI Yogyakarta. |
Jogja dikenal memiliki berbagai nilai sejarah dan budaya yang selalu menarik untuk di bahas. Jika anda termasuk salah satu pecinta sejarah masa lalu, mengunjungi History Of Java Museum di Bantul ini merupakan langkah yang tepat. Termasuk objek wisata edukasi museum ini memiliki berbagai koleksi benda antik yang tidak didapatkan di tempat lain.
Meskipun termasuk museum, yang mana biasanya dikunjungi instansi sekolah, namun untuk kali ini jauh berbeda. Sebagian besar pengunjung yang datang adalah dari kalangan remaja. Ini dikarenakan adanya teknologi canggih yang menjadi daya tarik utamanya. Mereka dapat dengan mudah mengakses setiap informasi yang disediakan hanya dengan aplikasi di HP.
Dengan teknologi Augmented Reality, museum ini dikatakan satu-satunya yang menggunakan teknologi canggih di Jawa Tengah. Teknologi ini memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan koleksi benda di dalamnya. Meski demikian, unsur Jawa masih sangat kental karena termasuk ikon dan sekaligus ciri khas Yogyakarta.
Sejarah History Of Java Museum

Seperti yang diketahui, tidak sedikit museum yang ditemukan di Jogja. Namun tidak dapat di pungkiri bahwa semuanya tidak secanggih History Of Java Museum yang kita bahas kali ini. Sejarah dimulainya museum ini tidak lain karena kecintaan pemiliknya akan sejarah dan kebudayaan Pulau Jawa, khususnya Jogja.
Sebelum menjadi museum, lokasi bangunan yang digunakan saat ini merupakan sebuah café yang dikenal degan Café Pyramid. Nama ini digunakan karena ada bangunan mirip piramida yang ada di Mesir dengan bentuk khas meruncing nya. Meski saat ini dijadikan museum, bangunan tersebut masih ada dan menjadi ikon utamanya.
Memang usianya masih muda, karena baru diresmikan pada Desember 2018 kemarin. Tetapi dalam hal teknologi yang digunakan, History Of Java Museum layak disejajarkan dengan museum tingkat dunia. Bahkan Vira Rojpojchanarat yang merupakan Menteri Kebudayaan Thailand pernah berkunjung dan mengagumi arsitektur serta teknologinya.
Koleksi History Of Java Museum

Setiap museum identik dengan benda antik sebagai koleksinya, ini juga berlaku bagi museum berteknologi canggih di Jogja ini. Lebih dari 200 koleksi benda yang dapat ditemukan di History Of Java Museum, termasuk lukisan. Dari banyaknya koleksi tersebut, ada 4 benda yang menarik perhatian.
1. Boneka Makam
Mungkin tidak pernah terpikirkan bahwa ada nama boneka yang begitu menyeramkan. Namun memang begitulah adanya di sini, karena ada boneka yang bentuknya cukup aneh. Boneka Makam ini digunakan sebagai penanda kuburan bagi seseorang yang meninggal untuk mengenal figurnya oleh Bangsa Dongson, tepatnya 1.500 sebelum masehi.
2. Pataka Dwija Nareswara
Pataka Dwija Nareswara adalah koleksi benda antik selanjutnya yang dapat ditemukan di History Of Java Museum. Termasuk dari jenis senjata, benda ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit dan merupakan satu dari lima benda pusaka yang ada saat itu. Bentuknya mirip trisula, namun ukurannya jauh lebih besar dengan ukiran yang indah.

3. Meriam Tangan Majapahit
Bukti bahwa bangsa Indonesia cerdas dalam segala hal yakni adanya Meriam Tangan Majapahit. Meriam ini terbuat dari logam kuat dan juga termasuk peninggalan Kerajaan Majapahit. Bentuknya yang unik menjadi daya tarik tersendiri, dimana bagian ujung yang mengeluarkan peluru berbentuk mirip ular naga yang sedang membuka mulutnya.
4. Piring Dinasti Ming
Selain koleksi yang berhubungan langsung dengan peradaban Jawa, History Of Java Museum juga menyimpan barang antik dari negeri seberang. Salah satu yang memiliki nilai seni tinggi adalah Piring Dinasti Ming. Menariknya, piring antik ini bertuliskan kaligrafi dalam bahasa Arab yang sekaligus membuktikan bahwa masa lalu juga banyak Muslim dari daratan China.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi

Lokasinya yang strategis membuat wisatawan yang berniat berkunjung tidak sulit menemukannya. History Of Java Museum terletak di Jalan Parangtritis Km. 5,5 Tarudan, Bangunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jarak dari pusat Bantul cukup dekat, hanya sekitar 10 kilometer.
Akses jalan yang sangat baik membuat jarak tersebut dapat ditempuh dengan waktu 15 menit. Dari Bantul, anda hanya perlu melintasi sepanjang Jalan Imogiri Barat. Lurus terus hingga menemukan pertigaan, kemudian belok kiri menuju ke Jalan Gatot Subroto. Setelah melewati Jalan Tarudan, ada pertigaan lagi yang ditemukan, silahkan belok kanan ke Jalan Parangtritis.
Harga Tiket Masuk History Of Java Museum

Meskipun masih tergolong baru, History Of Java Museum layak dikunjungi karena memiliki berbagai koleksi barang antik. Apalagi untuk harga tiket masuknya tidaklah mahal, masih ramah kantong dan tidak membuat dompet bolong. Wisatawan lokal hanya perlu membayar tiket sebesar 30.000 rupiah, sedangkan wisatawan asing 50.00 rupiah.
Dilihat dari daya tarik dan teknologi modern yang dimiliki museum ini, harga tersebut pastinya sepadan. Meskipun ada biaya lain dari retribusi parkir kendaran, namun harganya pun sangat terjangkau. Bagi yang datang membawa kendaraan roda empat atau mobil hanya dibebankan biaya 5.000 rupiah, sedangkan untuk motor 2.000 rupiah.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan

Anggapan bahwa mengunjungi museum tidak cocok untuk mengisi waktu liburan karena tidak ada aktivitas seru tentunya salah. Di History Of Java Museum, ada banyak kegiatan yang sangat menarik yang masih berhubugan dengan sejarah dan kebudayaan di Jawa.
1. Belajar Sejarah Terbentuknya Pulau Jawa
Bagaimana proses terbentuknya Pulau Jawa dan perkembangan dari masa ke masa dapat dipelajari di sini. Pelajaran dimulai mundur sangat jauh ke belakang, tepatnya 2,5 juta tahun sebelum Masehi. Waktu itulah awal bermulanya terbentuknya Pulau Jawa yang kini terbagi menjadi beberapa bagian beserta kearifan budaya lokal nya.
Menariknya, belajar sejarah di wisata museum ini dilengkapi dengan fasilitas modern. Wisatawan hanya perlu mengakses perangkat ponsel pintarnya masing-masing untuk mendapatkan semua informasi yang disediakan. Selain itu, ada juga pemandu yang disebut sebagai tukang cerita yang siap menjawab pertanyaan wisatawan.
2. Berkeliling History Of Java Museum
Museum di Jogja ini memiliki luas yang sempurna untuk dijadikan sebagai aktivitas berkeliling. Tentunya berkeliling yang dimaksud sambil belajar mengenai sejarah dan budaya Jawa secara keseluruhan. Setidaknya, ada 4 ruangan History Of Java Museum yang dapat dijadikan rujukan utama yang masing-masing memiliki koleksi benda yang berbeda.
Pertama adalah ruang Theater, yang mana digunakan untuk film pendek yang menceritakan sejarah peradaban masa lalu. Kedua yakni Ruang Koleksi yang menyimpan benda pra sejarah hingga awal abad ke-19. Ruang yang ketiga dinamakan Paviliun Kraton, dan yang terakhir yaitu Ruang Diorama yang membuat kesan berkeliling semakin nyata.
3. Berburu Spot Foto
Aktivitas lain di History Of Java Museum yang tidak kalah menarik adalah berburu spot foto. Hampir semua koleksi benda di sini boleh diabadikan dengan foto atau video. Spot yang paling banyak dinanti biasanya berupa gambar. Selain itu, ada spot khusus untuk aktivitas ini dengan konsep 3D yang dilengkapi dengan penyewaan baju adat khas Jawa.
Fasilitas Penunjang di History Of Java Museum

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan ketika berkunjung ke sini. Pasalnya, dalam hal fasilitas sudah sangat lengkap dan memadai. Untuk fasilitas penting dan wajib, pengelola History Of Java Museum menyediakan area parkir luas, toilet, dan mushola. Sedangkan fasilitas penunjang lainnya yaitu ruang teater dan paviliun.
Untuk memberikan kesan liburan lebih berwarna bagi anak-anak, tersedia juga taman bermain yang lumayan lengkap. Bangku dan tempat duduk dapat ditemukan di beberapa titik lokasi di dalam museum. Fasilitas yang tidak kalah penting diantaranya adalah pemandu wisata, foodcourt, dan toko suvenir.
Itulah beberapa poin peting yang wajib anda ketahui sebelum mengunjungi History Of Java Museum yang ada di Bantul. Koleksi yang disebutkan diatas hanya sebagian kecil saja, untuk lebih lengkapnya silahkan langsung menuju lokasi. Berlibur tidak harus bermain, sesekali belajar sejarah dan peradaban manusia zaman dulu juga penting dilakukan.