Candi Banyunibo, destinasi wisata sejarah favorit di Sleman yang memikat dengan keindahan arsitektur klasik dan kekayaan sejarahnya yang memukau.
Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Dusun Cepit, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Jogjakarta, DI Yogyakarta. |
Bagian selatan Pulau Jawa, khususnya wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan pusat dari Kerajaan Mataram Kuno (Dinasti Syailendra) yang bercorak Buddha pada masa lalu. Oleh karena itulah peninggalannya dapat ditemukan di wilayah tersebut, salah satunya adalah Candi Banyunibo yang masih satu kompleks dengan Candi Ratu Boko (Prambanan) di daerah Sleman.
Sebagai salah satu peninggalan peradaban di masa lampau, candi ini memiliki sejarah layaknya candi lain yang ada di sekitarnya. Selain itu, Candi Banyunibo juga memiliki daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki oleh candi lain.
Sejarah Singkat Candi Banyunibo
Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 sehingga candi ini diperkirakan sebagai salah satu peninggalan Dinasti Syailendra yang saat itu menguasai wilayah selatan Pulau Jawa. Candi ini ditemukan pada tahun 1940 dalam keadaan runtuh. Pemugaran pertama candi ini dilakukan pada tahun 1943 hingga menghasilkan bagian pagar yang terletak di sisi utara candi, alas, kaki candi, dan tubuh candi.
Candi Banyunibo kemudian mengalami pemugaran secara intensif pada tahun 1978. Meski dibangun di sebuah lembah sempit yang dikelilingi persawahan dan letaknya terpisah dari candi-candi lain, lokasi candi ini masih termasuk wilayah Sleman.
Pada candi ini, terdapat relief seorang wanita yang dikelilingi anak-anak dan relief seorang pria yang sedang duduk. Relief tersebut menggambarkan dewi kesuburan pada agama Buddha, yaitu Dewi Hariti dan suaminya Vaisaravana.
Daya Tarik Wisata Candi Banyunibo
Candi Bercorak Buddha dengan Unsur Hindu
Bangunan candi yang ada di Indonesia ada yang bercorak Hindu dan ada yang bercorak Buddha. Umumnya, candi yang bercorak Buddha dibangun dengan unsur-unsur agama Buddha. Begitu pula dengan candi yang bercorak Hindu. Namun, Candi Banyunibo adalah pengecualian.
Pasalnya, meski candi ini bercorak Buddha, terdapat unsur Hindu yang dapat ditemukan pada bangunannya, yaitu arca nandi. Arca ini dapat dilihat di sepanjang jalan yang menuju ke pos penjagaan.
Peninggalan Sejarah yang Menarik
Candi Banyunibo mendapatkan namanya dari bahasa lokal setempat yang berarti “air yang menetes”. Banyunibo letaknya terpisah dari candi-candi lain yang ada di Sleman. Lokasinya juga terpencil di antara persawahan dan ladang tebu. Oleh karena itulah candi ini kerap disebut sebagai “Candi Si Sebatang Kara Banyunibo” oleh masyarakat sekitar.
Candi ini masih termasuk ke dalam rangkaian kompleks Prambanan atau Ratu Boko. Peninggalan sejarah ini terdiri dari satu candi induk serta enam candi perwara (candi kecil atau candi pendamping) yang berbentuk stupa.
Candi induk memiliki tinggi total 14,25 meter dengan panjang 15,325 meter dan lebar 14,25 meter. Sementara stupa yang ada di sekitar candi induk ukurannya hampir sama, yaitu sekitar4,8 x 4,8 meter. Pada bagian atap candi induk, terdapat stupa yang tingginya sekitar 3,5 meter.
Walaupun memiliki bangunan yang candi yang lengkap, namun jika dibandingkan dengan bangunan candi lainnya sepeti Prambanan maupun Borobudur, Banyunibo merupakan candi yang sangat mungil. Meski begitu, candi ini kaya akan ornamen dan hiasan di berbagai sisi.
Pemandangan yang Indah dan Udara yang Sejuk
Lokasi Candi Banyunibo terselip di antara ladang tebu dan hamparan sawah sepanjang dua kilometer. Oleh karena itulah pemandangan yang dapat dilihat di sekitar candi ini sangat indah dan asri. Di bagian belakang candi, terdapat perbukitan Gunung Sewu.
Oleh karena itu, udara yang ada di sekitar candi ini juga sangat sejuk. Apabila Anda ingin berwisata sejarah dengan mengunjungi candi yang tidak terlalu ramai, candi ini adalah pilihan yang tepat.
4. Tidak Jauh dari Pusat Kota
Meski letaknya terpisah dari candi-candi lain yang ada di Sleman, Candi Banyunibo lokasinya tidak begitu jauh dari pusat kota Yogyakarta. Pasalnya, di sebelah utara candi ini terdapat kompleks Candi Prambanan. Oleh karena itulah candi ini dapat dicapai dengan mudah dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun sarana transportasi umum seperti ojek.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Sama seperti kebanyakan candi yang ada di Yogyakarta, Candi Banyunibo terletak di wilayah yang terkenal sebagai “gudang candi”, yaitu Sleman. Lebih tepatnya di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Prambanan. Candi ini masih termasuk dalam kompleks Prambanan sehingga jaraknya dari pusat Kota yogyakarta tidak terlalu jauh, yaitu sekitar 17,8 kilometer. Jika menggunakan kendaraan bermotor, waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tempat ini adalah sekitar 42 menit.
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke candi ini, dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun menggunakan sarana transportasi umum yang tersedia. Namun, sangat disarankan untuk membawa kendaraan pribadi karena sarana transportasi umum yang tersedia hanya ojek. Jika memungkinkan, gunakan kendaraan yang berupa sepeda motor karena ukuran jalan yang relatif kecil.
Untuk sampai ke Banyunibo dari pusat Kota Yogyakarta, Anda perlu mengarahkan kendaraan ke timur melalui Jalan Panembahan Senopati ke Jalan Raya Jogja hingga sampai ke perempatan. Dari perempatan ke utara melalui Jalan Janti kemudian belok kanan hingga bertemu perempatan. Dari perempatan ke utara hingga sampai ke pertigaan, kemudian belok kiri melalui Jalan Laksda Sucipto, belok kiri ke Jalan Opak VIII hingga sampai ke Jalan Ratu Boko. Cukup ikuti jalan tersebut dan Anda akan sampai ke Banyunibo. Selain mengikuti rute ini, Anda juga dapat mengikuti papan petunjuk jalan yang tersedia.
Harga Tiket Masuk Candi Banyunibo
Harga tiket yang harus dibayar untuk masuk ke kawasan Candi Banyunibo termasuk murah, yaitu hanya Rp 5.000,00 per orang, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Selain membayar biaya tiket masuk, pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke kawasan candi juga akan dikenai biaya parkir, yaitu Rp 2.000,00 untuk sepeda motor dan Rp 5.000,00 untuk mobil.
Candi ini buka setiap hari mulai pukul 06.00–17.00 WIB. Saat hari libur nasional juga tetap buka. Oleh karena itulah Anda dapat berkunjung ke candi ini kapan saja saat sedang berada di Yogyakarta.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Berkeliling dan Mempelajari Sejarah Candi
Aktivitas utama yang dapat dilakukan saat berkunjung ke Candi Banyunibo adalah mempelajari sejarah candi. Sejarah dan informasi tentang candi ini dapat dilihat dari papan informasi yang telah disediakan oleh pengelola. Sambil mempelajari sejarah candi, Anda juga dapat berkeliling dan melihat keindahan candi secara langsung.
Aktivitas melihat candi secara langsung ini sangat direkomendasikan karena Banyunibo memiliki banyak oranamen serta hiasan yang indah.
2. Foto-Foto
Selain bisa mempelajari sejarah candi, pengunjung tempat wisata candi ini juga dapat mengabadikan momen menggunakan kamera. Pengunjung juga diperbolehkan untuk mengambil foto candi. Di Banyunibo, ada banyak hal yang dapat diabadikan dalam foto. Pasalnya, hampir setiap sisi candi dihiasi dengan hiasan atau ornamen yang berupa pahatan. Ada juga hiasan yang sama, tetapi hal ini tidak mengurangi keindahan Banyunibo.
Di pintu masuk ke candi juga terdapat patung singa yang melambangkan penjaga candi. Pengunjung dapat memotret candi secara terpisah maupun berswafoto dengan latar belakang candi.
3. Menikmati Pemandangan Sekitar
Candi Banyunibo lokasinya dikelilingi oleh persawahan dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Oleh karena itulah pengunjung yang datang ke sini dapat menikmati pemandangan hijaunya hamparan sawah di sekitar candi. Pemandangan ini sangat cocok bagi pengunjung yang ingin melepas kepenatan dari keramaian kota.
Selain memiliki pemandangan yang indah, udara di sekitar candi ini juga bersih dan segar karena lingkungan di sekitarnya berupa persawahan, ladang tebu, dan juga pepohonan.
4. Bermain Jemparingan
Aktivitas menarik lain yang dapat dilakukan di Candi Banyunibo adalah memanah gaya Mataram yang disebut jemparingan. Aktivitas ini mungkin belum banyak diketahui orang, tetapi kejuaraan dan event tahunan sudah dibuat oleh beberapa komunitas jemparingan.
Di Banyunibo, jemparingan digunakan oleh komunitas dan warga untuk mengangkat nama candi. Oleh karena itulah semakin banyak orang yang tertarik untuk datang ke Banyunibo.
Untuk dapat bermain jemparingan selama 30 menit, pengunjung hanya perlu membayar Rp100.000,00. Biaya tersebut juga sudah termasuk baju Jawa dan instruktur. Sangat menarik bukan?
Fasilitas Penunjang di Candi Banyunibo
Candi ini letaknya terselip di antara ladang tebu dan persawahan, tetapi fasilitas yang tersedia di tempat ini sudah cukup memadai. Pengunjung dapat mengetahui informasi tentang candi dari papan informasi. Bagi pengunjung yang sudah lelah berkeliling, tersedia tempat istirahat yang berupa tempat duduk. Ada juga toilet dan area parkir yang luas.
Meski tampaknya lengkap, fasilitas lain seperti tempat makan tidak dapat ditemukan di candi ini. Oleh karena itulah jika Anda ingin berkunjung ke Banyunibo, sangat disarankan untuk membawa makanan dan minuman sendiri.
Candi Banyunibo memang tidak semegah Candi Borobudur atau Candi Prambanan, tetapi pesona dan keindahannya tidak kalah dari kedua candi tersebut. Oleh karena itulah berkunjung ke Banyunibo akan memberikan pengalaman wisata yang unik dan menyenangkan.