Harga Tiket: Rp 10.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Raya Batuan, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar, Bali. |
Di Indonesia ada banyak daerah yang menjadi lokasi tujuan wisata baik wisatawan local maupun mancanegara. Salah satu daerah yang menyimpan segudang tempat wisata menarik dengan keunikannya adalah Gianyar yang terdapat di pulau dewata Bali. Bali sendiri mempunyai banyak pura suci, salah satunya adalah Pura Puseh Desa Batuan.
Pura merupakan cagar budaya sekaligus tempat wisata yang menyimpan cerita sejarah tertentu. Satu pura memiliki sejarah yang berbeda dengan pura lainnya. Wisatawan yang berkunjung harus mematuhi segala peraturan yang berlaku karena semua pura di Bali aktif digunakan untuk tempat ibadah umat hindu sehingga tidak boleh sembarangan.
Acara-acara keagamaan juga selalu digelar di setiap pura yang ada di Bali. Sebagian besar pura sudah melalui beberapa tahap pemugaran sehingga bentuk pura tampak semakin bagus. Karena merupakan tempat suci, setiap wisatawan yang datang berkunjung diharuskan menggunakan secarik kain khas Bali untuk menghormati budaya disana.
Daftar Konten
Daya Tarik Pura Puseh Desa Batuan
1. Mempunyai Cerita Sejarah yang Menarik
Sama seperti pura lainnya, Pura Puseh ini mempunyai cerita sejarah menarik dimana disebutkan pada sebuah prasasti bahwa pura ini dibangun di tahun 1020 M atau sekitar tahun saka 944. Hal ini dibuktikan dengan adanya tengara bertuliskan “Pr Puseh Pr Desa, Desa Adat Batuan, Saka 944” yang terletak di dinding kiri.
Pembangunan pura berlangsung ketika sedang di bawah masa pemerintahan dari Raja Paduka Aji Sri Dharmawangsa Wardhana. Beliau merupakan raja dari dinasti Warmadewa. Pura Puseh Desa Batuan dianggap spesial karena latar belakang pura yang berkaitan dengan sejarah usianya hampir genap seribu tahun.
Selain itu, nilai artistiknya sangat tinggi sehingga keberadaan pura selalu dijaga dengan baik oleh pemerintah setempat maupun masyarakat agar tetap lestari. Candi bentar yang merupakan gerbang masuk ke dalam area pura membatasi bagian luar pura, jaba pisan (nista mandala) dan bagian tengah pura, jaba tengah (madya mandala).
2. Bangunan Pura yang Artistik
Pura tersebut memiliki ornamen bangunan yang sangat kental akan hiasan seni ukir khas Bali. Bahan dasarnya terbuat dari batu bata berwarna merah yang tersusun di bagian pintu gerbang dan juga candi bentar yang merupakan akses masuk menuju ke dalam pura. Meskipun bangunan tampak sudah berumur, namun masih kokoh.
Di halaman tengah pura terdapat Bale Kulkul, Bale Agung, dan kori Agung yang digunakan untuk pintu masuk dan keluar para dewa. Terdapat patung kecil yang disebut pretima sebagai simbol dari Dewa sesuhunan dan merupakan benda sakral. Kori Agung diapit oleh penjaganya berupa beberapa patung berukuran raksasa.
Terdapat 2 pintu kecil di sebelah kanan dan kiri kori Agung untuk masuk dan keluarnya umat hindu yang ingin sembahyang di bagian halaman utama pura tersebut. Ada berbagai pelinggih seperti padmasana dan meru disana untuk memuja Ida Sang Hyang Widi. Ada wantilan di belakang pura yang menyimpan berbagai benda purbakala.
3. Terdapat Banyak Lukisan yang Mengandung Cerita Sejarah
Di dalam bale yang berada di Pura Puseh Desa Batuan ada tiga lukisan dengan frame kayu ukir dengan warna keemasan. Lukisan-lukisan tersebut merupakan gambaran lakon Batara Surya Krama atau Ngruna-Ngruni. Terdapat cerita sejarah tersendiri mengenai ketiga lukisan tersebut yang bisa ditanyakan pada guide saat berkunjung.
Di ketiga lukisan itu digambarkan Batara Wisnu sedang menunggangi lembu. Padahal sebenarnya lembu tersebut adalah tunggangan miliki Batara Siwa. Tunggangan Batara Wisnu sendiri adalah Garuda. Wisatawan bisa melihat adanya patung garuda yang terletak di area tepi pada langit-langit.
Di bale ini wisatawan boleh memotret asalkan jangan menyentuh apapun yang dipamerkan disana. Guide akan memberitahu wisatawan tentang hal ini karena semua lukisan maupun patung yang ada di Pura Puseh Desa Batuan benar-benar terlindungi.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Pura tertua yang ada di Bali ini berlokasi di Kabupaten Gianyar, tepatnya di Desa Batuan. Pura tersebut termasuk salah satu bagian Tri Kahyangan yang terdapat di desa Pakraman. Perlu wisatawan ketahui bahwa pada setiap desa Pakraman di Pulau Bali pasti mempunyai pura Kahyangan Tiga antara lain Pura Dalem, Puseh, dan Desa.
Lokasinya tergolong sangat strategis karena tepat berada di tepi Jl. Raya Batuan. Jalur yang bisa ditempuh adalah Denpasar lalu Ubud dan Kintamani. Jika wisatawan berangkat dari Denpasar, lokasi pura ada di kiri jalan dimana di seberangnya ada wantilan yang biasanya digunakan untuk pertunjukan tari tradisional Bali yaitu tari Gambuh.
Dari Denpasar, jarak menuju ke lokasi hanya sekitar 30 menit saja. Wisatawan bisa menaiki taksi atau menyewa mobil. Pura yag berada di kawasan Dusun Tengah, Kecamatan Sukawati ini biasanya masuk dalam paket tour wisata dengan kunjungan ke Desa Sukawati, Celuk, Batubukan, Tampasiring, Ubud, Kintamani, Mas dan Goa Gajah.
Harga Tiket Masuk Pura Puseh Batuan
Wisatawan perlu menyiapkan budget sebesar Rp 10.000 untuk tiket masuk Pura Puseh Desa Batuan. Pura tersebut dibuka untuk masyarakat umum setiap hari Senin sampai dengan Minggu selama 24 jam. Saat mengunjungi pura, wisatawan harus menyewa secarik kain khas Bali di pintu masuk dan menggunakan kain tersebut dengan mengikatkannya di pinggang.
Wisatawan harus mematuhi setiap peraturan yang berlaku disana seperti tidak memasuki kawasan kuil saat sedang menstruasi (bagi wanita), tidak boleh mengambil foto di depan para jamaan kuil secara langsung, tidak melepas kain di pinggang selama berada di area pura, serta tidak melangkahi area persembahan.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Hunting Foto
Salah satu kegiatan yang pasti dilakukan wisatawan ketika mengunjungi pura ini adalah hunting foto. Di setiap sudut kawasan pura mempunyai spot menarik dan cocok dijadikan sebagai latar belakang foto. Pura Puseh Desa Batuan yang merupakan cagar budaya ini memiliki arsitektur bangunan dengan gaya klasik.
Perpaduan antara arsitektur yang bergaya klasik dengan ornamen ukir bentuk bunga ikal yang khas selalu membuat wisatawan terkesima ketika melihatnya. Selain bangunan, berbagai koleksi patung yang dibuat dari batu kuno dan lukisan bersejarah juga menjadi latar belakang foto yang recommended di kawasan pura.
2. Melihat Proses Persembahyangan Masyarakat Setempat
Pura tersebut aktif berfungsi sebagai tempat ibadah masyarakat setempat yang beragama hindu. Di dalam pura terdapat kuil lokal yang dibangun oleh masyarakat Desa Batuan dan dirancang dengan ornamen khas Bali. Bangunan kuil beratap tinggi yang dibangun dari bahan beton itulah yang digunakan masyarakat sembahyang.
Kuil yang berada di area Pura Puseh Desa Batuan tersebut juga kerap digunakan sebagai lokasi pementasan pertunjukan tari oleh masyarakat setempat yang dapat dinikmati wisatawan saat berkunjung. Sehingga wisatawan disana tidak hanya bisa melihat bagaimana proses persembahyangan yang dilakukan masyarakat setempat.
3. Mengunjungi Rumah Tradisional di Dalam Area Pura
Pura ini tidak hanya memiliki kuil saja, namun juga ada rumah tradisional di dalamnya dengan konsep bangunan yang unik. Ada beberapa rumah tradisional disana yang mana setiap bangunannya digunakan untuk kegiatan dan tujuan yang berbeda. Setiap bangunan mempunyai ukuran jendela, pintu, hingga tempat tidur yang berbeda.
4. Menyaksikan Upacara Keagamaan
Ketika memasuki halaman tengah pura, wisatawan akan melihat Bale Agung dan Bale Kulkul. Selain itu, ada juga seperangkat gamelan dimana fungsinya adalah sebagai pengiring saat Piodalan atau upacara keagamaan berlangsung. Upacara tersebut biasanya dilaksanakan di area wisata Pura Puseh Desa Batuan.
5. Menyaksikan Pementasan Tari Tradisional Khas Bali
Selain upacara keagamaan, wisatawan juga bisa menyaksikan pementasan tarian tradisional khas Bali yaitu tari Gambuh. Tarian ini dilaksanakan di wantilan yang berada di area belakang pura. Wisatawan bisa menyaksikan pementasan Tari Gambuh setiap awal bulan atau hari purnama mulai pukul 19.00 sampai dengan 20.30 WITA.
Fasilitas Wisata di Pura Puseh Desa Batuan
Dalam hal fasilitas, pengelola pura sudah menyediakan beragam fasilitas memadai yang bisa dimanfaatkan wisatawan. Fasilitas yang dimaksud adalah lahan parkir yang luas sehingga muat untuk tempat parkir kendaraan roda dua maupun roda empat.
Ada juga guide yang khusus membantu wisatawan untuk mengunjungi setiap tempat di dalam area Pura Puseh Desa Batuan. Wisatawan bisa bertanya apa saja terkait sejarah maupun bangunan pura tersebut kepada guide.
Selain itu, untuk menghormati budaya disana, ada tempat penyewaan kain khas Bali untuk diikat ke pinggang. Wisatawan juga tidak perlu khawatir jika ingin buang air kecil atau besar karena disana tersedia beberapa toilet yang bersih.
Pulau Bali memang pantas dikenal sebagai pulau dewata atau pulau seribu pura karena ada banyak pura yang di Bali termasuk Pura Puseh Desa Batuan ini. Pura yang ada di kawasan Gianyar tersebut termasuk tempat wisata bersejarah yang menarik dikunjungi.