Harga Tiket: Rp 15.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Penglipuran, Kubu, Kec. Bangli, Kab. Bangli, Bali. |
Berkunjung ke kabupaten Bangli, Bali ketika hari libur tiba memang merupakan keputusan yang benar-benar tepat untuk Anda lakukan. Bali memang memiliki banyak sekali destinasi wisata menarik, salah satu yang patut untuk Anda pertimbangkan yaitu Hutan Bambu Penglipuran. Lokasi dari hutan tersebut memang ditanami dengan tumbuhan berupa bambu.
Hutan ini berada di area desa adat Penglipuran yang merupakan desa yang sudah sangat dikenal oleh karena budayanya yang kental. Luasan dari hutan tersebut mencapai 75 hektar. Bambu selain tumbuhan yang sangat bermanfaat bagi aktivitas masyarakat desa sekitar Penglipuran, bambu tersebut juga menjadi penopang dalam Aktivitas pariwisata.
Tanaman ini sudah dipelihara dan dikembangkan oleh masyarakat sekitar sejak dulu secara turun-temurun. Karena itu, pantas saja jika tempat tersebut sangatlah rimbun. Anda akan mendapat sensasi yang begitu rindang dan juga sejuk saat berada di Hutan Bambu Bali ini.
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Hutan Bambu Penglipuran
1. Bambu yang Sakral
Pepohonan bambu tersebut mempunyai nilai sakral untuk warga Desa Penglipuran. Hal itu bukan tanpa alasan, melainkan karena bambu ini adalah peninggalan turun-temurun dari para nenek moyang mereka. Karena itulah, tidak boleh sembarangan dalam melakukan penebangan pohon bambu tersebut.
Bahkan untuk menebangnya sendiri masyarakat sekitar harus memilih hari-hari tertentu. Dan proses penambangan harus melalui sistem tebang pilih dan tidak secara asal-asalan. Warga Bali memang dikenal memegang teguh Tri Hitakarana.
Landasan tersebut mengajarkan pada warga Bali tentang bagaimana cara menjaga keharmonisan antara manusia dengan lingkungan. Namun tidak hanya pada lingkungan saja, melainkan landasan juga mengajarkan kepada manusia untuk selalu menjaga hubungan baik dengan sesama dan juga Tuhan Maha Esa.
Maka dari itulah, peraturan terkait perlindungan pada pohon bambu tersebut memang sangat ketat dijaga. Hal tersebut selain untuk mematuhi landasan masyarakat Bali, melainkan juga untuk menjaga kelestarian alam. Karena hal tersebut termasuk dalam bentuk hormat dan bakti kepada ajaran yang dipegang teguh.
2. Memiliki Spot Foto Menarik
Sejak awal pemerintahan, pemerintah daerah sudah mulai mengembangkan Desa Adat Penglipuran sebagai salah satu area wisata. Dan Hutan Bambu Penglipuran tersebut memang menjadi salah satu fokus. Pemerintah daerah memutuskan untuk memecah hutan sebagai akses jalan yang kemudian dibangun dan diperbaiki seindah mungkin.
Jalanan yang memecah hutan sudah di aspal dan hal tersebut menjadikan pengunjung yang datang merasa begitu nyaman. Tanaman bambu yang terdapat di hutan dipelihara dan dikembangkan sejak turun temurun. Oleh karena ditujukan sebagai kegiatan pariwisata, maka jalanan di area tersebut dipenuhi oleh daun bambu kering.
Pengelola wisata selalu rajin membersihkannya, sehingga daun-daun bambu yang jatuh tidak akan mengganggu pemandangan. Saat Anda berada di bawah bambu tersebut, maka Anda bisa merasakan kesegaran angin yang berhembus di area hutan tersebut.
Jalan yang terdapat di tengah hutan adalah jalan yang menghubungkan Desa Penglipuran dengan desa-desa lainnya. Keindahan yang ada di tempat wisata tersebut memang membuat para pemburu fotografi berdatangan.
Anda akan menemukan spot foto yang begitu indah, alami dan memukau. Daya tarik yang satu ini memang tidak bisa disangkal dan membuat siapa saja merasa tertarik untuk mengabadikan momen saat berada di sana.
3. Tempat Wisata yang Bersih dan Nyaman
Keberadaan dari Hutan Bambu yang terdapat di pulau dewata tersebut memang sangat terjaga dengan begitu baik. Warga Desa Penglipuran mengelola Hutan Bambu dengan begitu seksama, oleh karena tempat ini merupakan warisan leluhur yang kelestariannya harus dijaga dengan sungguh-sungguh.
Desa Penglipuran itu sendiri memiliki luasan mencapai 112 hektar dan luas Hutan Bambu tersebut yaitu kurang lebih 45 hektar. Hutan ini merupakan bentuk kearifan lokal, warga desa menetapkan aturan bagi penebangan pohon bambu tersebut.
Penebangan pohon umumnya akan dilakukan ketika musim kemarau dan bambu yang harus dipotong adalah bambu yang sudah siap tebang atau sudah dewasa.
Desa Penglipuran itu sendiri merupakan desa yang tergolong unik serta mempunyai beberapa aturan-aturan unik dan khusus yang mengikat semua masyarakatnya. Salah satu aturan tersebut seperti contohnya menjaga rumah adat yang mana tiap rumah harus mempunyai rumah dari bambu yang bahannya diambil dari dalam hutan.
Hutan Bambu Penglipuran ini begitu bersih dan nyaman, sehingga membuat warga sekitar dan juga pengunjung dari luar kota ataupun luar negeri merasa betah ketika berada di sana.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Bagi pengunjung yang merasa penasaran dan ingin segera berlibur ke Hutan Bambu Penglipuran, maka Anda harus segera meluncur ke Pulau Dewata Bali. Lokasi tepatnya dari hutan tersebut berada di Kabupaten Bangli, Kelurahan Kubu. Hutan tersebut berada di area paling atas dari Desa Adat Penglipuran.
Ketika Anda sudah tiba di tempat tersebut, Anda akan menemukan sebuah pura. Tepat di bagian depan pura Anda bisa menoleh ke arah selatan dan timur, maka terdapat petunjuk lokasi untuk menuju ke Hutan Bambu. Jarak hutan ini dari pura hanya 50 meter saja.
Akses jalan untuk menuju ke tempat wisata yang satu ini sudah sangat baik, karena itu, Anda bisa menggunakan motor ataupun mobil. Jika masih merasa bingung dengan rute, maka gunakan bantuan Google Maps yang terpasang di perangkat smartphone untuk mencari akses dan rute terbaik.
Jika pengunjung memutuskan untuk berangkat dari Kota Denpasar menuju ke hutan, akan memerlukan waktu kurang lebih selama 1 jam perjalanan.
Harga Tiket Masuk Hutan Bambu Penglipuran
Persis seperti tempat wisata lain, Hutan Bambu Penglipuran juga mengenakan biaya tiket masuk bagi siapapun yang ingin melihat keindahannya. Untuk Anda yang sudah dewasa, biaya tiket masuk sebesar Rp 15.000. Sedangkan bagi anak-anak besar biaya tiket masuk hanya Rp 10.000 saja.
Biaya retribusi akan lebih mahal untuk wisatawan yang berasal dari mancanegara. Mereka yang berasal dari luar negeri atau merupakan wisatawan asing akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 30.000. Sedangkan untuk anak-anak, besar tiket sebesar Rp 25.000. Terdapat biaya parkir bagi yang membawa kendaraan pribadi sebesar Rp 5.000.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Bersantai di Hutan Bambu Penglipuran
Suasana hutan yang begitu nyaman dan tenang serta sejuk membuat pengunjung merasa betah untuk berlama-lama berada di tempat tersebut. Begitu juga mereka yang suka dengan aktivitas fotografi.
Pengunjung akan merasakan angin yang begitu menyegarkan berhembus sepoi-sepoi melewati pepohonan bambu yang sangat rimbun di area hutan. Karena itu, bagi siapa pun yang saat ini tengah mencari tempat wisata alam hits untuk bersantai, rileks dan menenangkan diri, maka Hutan Bambu Penglipuran sangat pas untuk dijadikan destinasi wisata.
2. Olahraga Sore
Selain juga hutan ini dijadikan tujuan wisata, jalanan desa ataupun jalan setapak yang terdapat di sana seringkali dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk jogging pagi dan jogging sore. Kawasan hutan ini memang tengah hits dan tren di area Bali Tengah.
Anda yang kebetulan berada di Kabupaten Bangli, maka jangan dapatkan kesempatan untuk berada di sini. Untuk yang gemar melakukan aktivitas bersepeda menuju ke Hutan Bambu juga sangat disarankan. Pastikan Anda memilih waktu saat pagi dan sore hari, karena suasana di sekitar ketika waktu-waktu tersebut begitu nyaman.
3. Berburu Foto Keren
Aktivitas seru dan menarik berikutnya yaitu hunting foto. Untuk memperoleh hasil foto yang begitu menarik, maka sangat recommended untuk menjadikannya sebagai area fotografi. Karena itu, jangan lupa untuk membawa perangkat kamera ketika memutuskan berkunjung ke Hutan Bambu Penglipuran.
Keberadaan dari Hutan Bambu yang terdapat di Desa Penglipuran tersebut memang begitu cantik dan unik. Hutan yang berada di sisi kanan dan kiri jalan desa, sehingga jika Anda melihatnya sepintas lalu, maka tampak seperti lorong di bawah pepohonan bambu yang hijau tinggi menjulang.
Lalu lintas di tempat ini relatif sepi, sehingga akan membuat suasana tampak sangatlah tenang. Pihak pengelola wisata selalu menjaga kebersihan area dengan begitu baik. Karena itu, pastikan Anda juga tidak membuang sampah sembarangan selama berada di sana.
Fasilitas Penunjang di Hutan Bambu Penglipuran
Hutan Bambu ini sangat recommended untuk dikunjungi oleh siapapun yang ingin mencari keindahan alam serta ketenangan. Fasilitas yang tersedia di tempat tersebut pun juga sudah cukup memadai.
Nantinya Anda akan menemukan beberapa tempat sampah yang dipasang di pinggiran jalan. Selain itu, terdapat Juga fasilitas umum seperti toilet. Untuk pengunjung yang membawa mobil ataupun motor, maka pihak pengelola wisata menyediakan area parkir khusus yang luas dan juga aman.
Tidak hanya itu saja warung makan bisa Anda temukan di sana. Karena itu jangan lewatkan kesempatan mencicipi menu yang ditawarkan oleh warung yang ada di dekat area wisata.
Itulah tadi ulasan mengenai Hutan Bambu Penglipuran yang penting untuk diketahui. Saat berada di Pulau Bali, khususnya di Kabupaten Bangli, maka jangan lupa untuk segera datang ke tempat tersebut. Di sanalah nantinya Anda akan memperoleh pengalaman seru berlibur yang tak mungkin bisa didapatkan dari tempat wisata lain.